Gerakan Pendidikan Subuh dan Subuh Berjamaah, Ini yang Disampaikan Bupati Merangin
SERAMBIJAMBI.ID, MERANGIN – Bupati Merangin H Al Haris bersama rombongan pada Jumat (12/7) melakukan Gerakan Pendidikan Subuh dan Subuh Berjemaah (GPS2B) di Masjid Jami’ Baitun Nur Desa Beringin Sanggul, Kecamatan Tiang Pumpung, Kabupaten Merangin.
Seperti biasanya, usai melakukan Shalat Subuh berjemaah Bupati menyampaikan pengarahannya, ‘’Program GPS2B telah di-lounching di 24 kecamatan, sekarang mulai menuju ke desa-desa,’’ ujar Bupati dihadapan ratusan jemaah.
Dari pelaksanaan program GPS2B tersebut, diketahui Bupati kalau perkembangan agama disetiap desa dalam Kabupaten Merangin cukup jauh berbeda, antara desa satu dengan desa lainnya.
Ada desa yang mempunyai madrasah, ada pula desa yang mempunyai masjid besar tapi jemaahnya sedikit. Ada pula desa yang bangunan masjidnya sudah tua dan perlu direnovasi.
Di Arab, terang Bupati, ada daerah yang mempunyai masjid sangat besar dan megah, tapi masjid itu tidak lagi digunakan untuk shalat. Masjid itu malah hanya digunakan untuk ber-shelfi ria oleh para pengunjung. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, Bupati tidak ingin menginggalkan generasi yang rusak. Untuk itu anak-anak harus dibekali ilmu agama yang mantap, sehingga kehidupan beragama akan terus berlanjut.
Berdasarkan evaluasi Bupati terhadap program GPS2B, untuk pendidikan Subuh bagi anak-anak tidak lagi dilakukan pada Jumat, tapi pada Minggu, sehingga tidak mengganggu jam sekolah.
‘’Jadi kalau hari Minggu, usai Shalat Subuh berjemaah langsung dilakukan pendidikan Subuh bagi anak-anak sampai pukul 07.00 Wib. Selanjutnya anak-anak bisa langsung berolahraga pagi Minggu,’’ ungkap Bupati
Bupati juga meminta anak-anak harus banyak dibekali ilmu agama. Akhlaknya diperkuat, anak-anak harus aktif mengikuti barbagai pengajian dan orang tua wajib terus mengawasi aktivitas anak-anaknya.
‘’Di era globalisasi sekarang ini banyak pengaruh lingkungan yang buruk. Terlebih dengan kecanggihan teknologi handphone android. Jadi tolong orang tua larang anak-anak menggunakan handphone android,’’ tegas Bupati.
Guna menciptakan Imam Masjid yang fasih hafal Al Quran (Hafiz Quran) di setiap desa, Bupati tahun anggaran 2019 memberi beasiswa kepada 50 orang santri yang tersebar di sejumlah pesantren dalam Kabupaten Merangin.
‘’Jadi kalau setahun 50 orang, saya tergetkan sampai akhir masa jabatan saya sebagai Bupati, sudah 500 orang Hafiz Quran, yang siap ditempatkan di desa-desa sebagai imam masjid,’’ ujar Bupati
Sebagai penghargaan Pemerintah kepada para imam masjid yang telah mengabdi puluhan tahun di desa-desa, Bupati tahun ini juga akan meng-umroh-kan para imam tersebut.
Bupati juga berencana menganggarkan dana untuk menggaji imam, sehingga imam tidak perlu lagi harus ke kebun mencari nafkah. Jemaah bisa shalat lima waktu berjemaah karena imamnya ada terus. (Irwan/Bas.R)