Kotura Jambi : Yang Kami Kumpulkan Bukan Pungli, Tapi Iuran Wajib Anggota Kotura
SERAMBIJAMBI.ID, BATANGAHARI – Belakangan santar terdengar keluhan sopir angkutan batu bara tentang pungutan yang dilakukan oleh organisasi Komunikasi Angkutan Batubara (Kotura) yang bertempat di Desa Simpang Terusan, bahkan ada yang mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh kotura ini adalah pungutan liar (pungli).
Mendengar hal ini, Toni selaku wakil ketua organisasi Kotura Jambi mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan rutin setiap hari ini merupakan iuran wajib yang nantinya akan dimanfaatkan untuk kebaikan bersama rekan seprofesi sopir angkutan batu bara.
“Kami pengurus Kotura ini semuanya juga pemilik mobil Batu Bara, sopir Batu Bara jadi kami berkomitmen menjalankan organisasi Kotura menjadi suatu organisasi yang bermanfaat bagi mobil angkutan batu bara dan masyarakat sekitar yang dilintasi mobil angkutan batu bara ini, sedangkan uang yang kami pungut setiap hari dijalan ini adalah iuran wajib bagi anggota kotura, mustahil suatu organisasi berjalan tanpa adanya uang kas, dan semua sudah diatur di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART) kami,” ujar Toni, Selasa (29/01/19)
BACA JUGA : Selang 6 Hari, Polres Tanjab Barat Kembali Berhasil Gagalkan Penyelundupan Narkoba
Saat ditanya tentang manfaat uang iuran wajib yang dibayarkan sopir angkutan batu bara?, Toni menjelaskan uang iuran wajib ini digunakan untuk kebaikan sopir batubara itu sendiri, seperti kejadian pagi tadi itu sopir batu bara yang meninggal kecelakaan di daerah mendalo itu, istrinya akan kami berikan santunan.
“Jika ada kecelakaan yang melibatkan warga maka kami berusaha mendamaikannya hingga jalan yang rusak kami perbaiki menggunakan alat berat dengan uang iuran dari kawan kawan sopir angkutan batu bara itu sendiri,” ujar Toni.
Hingga saat ini kegiatan kotura sangat banyak yang tidak terekspos sehingga berbagai dugaan muncul, namun kedepannya kotura akan semakin intens mempublikasikan kegiatan yang menggunakan uang iuran wajib dari para sopir angkutan batu bara, seperti wacana sosialisasi dan perbaikan jalan di daerah Bajubang yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, sehingga kedepannya tidak ada lagi prasangka buruk dari rekan sesama sopir angkutan batu bara dan juga masyarakat kepada kotura itu sendiri. (Ardy)