Larang Anggota Tangkap Penjahat Pake Baju Preman, Kapolda Sumsel : Bukan Dilarang, Tapi Gunakan Tanda Kepolisian
Larang Anggota Tangkap Penjahat Pake Baju Preman, Kapolda Sumsel : Bukan Dilarang, Tapi Gunakan Tanda Kepolisian
SERAMBIJAMBI.ID, SUMATERASELATAN – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengeluarkan intruksi bahwa seluruh anggota yang bekerja di jajaran Polda Sumatera Selatan dilarang menangkap pelaku kejahatan dengan menggunakan pakaian preman.
Intruksi tersebut disampaikan Kapolda Sumsel saat memberikan arahan kepada personel, Kamis (27/10/22).
Disampaikan Jenderal Bintang Dua tersebut bahwa, anggota yang bertugas seperti Reskrim, Narkoba di wajib memperkenalkan diri dan menggunakan tanda-tanda Kepolisian.
” Jadi bukan dilarang pakai baju preman, namun gunakan tanda pengenal, apalagi saat bertugas dan melaksanakan upaya paksa,” ujarnya.
Dijelaskan mantan Kapolda Jambi tersebut bahwa, saat kita bertugas kita harus menggunakan tanda pengenal seperti rompi maupun jaket yang ada tulisan polisi bahkan disertai surat tugas atau Surat perintah.
” Identitas itu penting, agar kita tidak dibilang preman, ” lanjut Irjen Pol A Rachmad Wibowo.
Kapolda Sumsel juga menambahkan, pada saat melakukan penangkapan ataupun penggerebekan harus ada perencanaan yang matang, sehingga pada saat kita lakukan penindakan di lapangan masyarakat bisa melihat serta kontrol kejadian bahwa polisi sudah sesuai prosedur, yang membuat asumsi masyarakat jelek terhadap polri.
” Intinya bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP),” sambung Kapolda.
Saya juga mengingatkan agar personel jangan ada yang melakukan pelanggaran pidana, serta memamerkan hidup mewah di masyarakat.
” Jangan lakukan pelanggaran, apalagi bergaya hidup hedon yang menjadikan kecemburuan sosial di tengah masyarakat, ” tegas Irjen A Rachmad Wibowo. (Syah)