Viral, Video Seorang Anak Dipukuli Pria Dewasa hingga Kepalanya Berdarah
SERAMBIJAMBI.ID, TIMIKA – Sebuah video kekerasan terhadap seorang anak di Timika, Papua beredar luas di media sosial. Video berdurasi 2 menit 10 detik itu kini menjadi viral dan memantik kemarahan netizen.
Dalam video itu terlihat seorang anak diinterogasi dan mengalami tindakan kekerasan dari orang dewasa. Terlihat dalam video tersebut seorang anak dipukul oleh beberapa pria dewasa, di antaranya pria berkaus garis-garis dan berkaus hitam.
Lebih parahnya, ada seseorang pria berkaus putih yang tega menghantam kepala anak itu dengan kayu hingga keluar darah.
“Aduh.. aduh,” anak tersebut menangis kesakitan dan terlihat kepala bocah tersebut berdarah.
Pria berkaus putih tersebut mengikat anak itu ke tiang dan memukulnya. Meski anak tersebut telah menangis, pria berkaus putih terus memukul anak tersebut.
“Sudah-sudah, mati nanti dia,” kata seorang pria dalam video.
Saat ditanya apakah sakit oleh seorang pria, bocah tersebut menjawab sakit. “Iya, makanya jangan mencuri,” kata seorang wanita yang terlihat dalam video tersebut.
Video tersebut diunggah akun Facebook Elia Soenarie pada Jum’at (2/11/2018) dengan tulisan “Anak-anak biarpun salah, hak-hak mereka tetap harus diperhatikan. Biadap… Pace, nanti sa datang jenguk ko di penjara…”.
Hingga pukul 22.50 WIB, unggahan video tersebut terpantau telah dibagikan hingga 23.955 kali, dan dengan jumlah komentar lebih 1.305.
Dilansir dari laman kompas.com, tim kompas.com mencoba menelusuri kebenaran video tersebut melalui pemilik akun Elia Soenarie yang biasa disapa Evan.
Menurut Evan, video tersebut didapatkan juga dari akun Cicha Cimuuet. Namun, sebelum diunggahnya di akun Facebook, dia terlebih dahulu menelusuri kebenaran video tersebut.
Evan memastikan bahwa video tersebut benar adanya di Timika. Bahkan, dia mengaku mengenal salah satu pelaku.
“Saya mengenal salah satu pelakunya,” pungkas Evan saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya.
Pejabat sementara Kapolres Mimika, AKBP Fernando Sanches Napitupulu membenarkan bahwa video yang beredar luas di media sosial itu terjadi di Timika.
Menurut dia, kasus ini tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim. Penyidik telah memeriksa korban berinisial LB (14).
“Benar terjadi di Timika dan sudah kami tangani,” pungkas Shances. (*)