Bejat! Kakek di Tanjab Barat Tega Cabuli Cucunya Sendiri Hingga Berulang Kali
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Sebuah tragedi memilukan mengguncang sebuah keluarga di Kabupaten Tanjab Barat. Harapan akan kasih sayang seorang kakek berubah menjadi mimpi buruk yang meninggalkan luka mendalam bagi seorang cucu perempuan yang masih di bawah umur. Korban, sebut saja Bunga, kini harus menanggung trauma akibat perbuatan bejat kakek kandungnya sendiri.
Peristiwa yang diduga telah terjadi berulang kali itu baru terungkap setelah Bunga memberanikan diri menceritakan kejadian mengerikan tersebut kepada keluarganya. Betapa hancurnya hati keluarga saat mendengar pengakuan polos Bunga tentang perlakuan tidak senonoh yang dilakukan oleh sang kakek yang seharusnya menjadi pelindungnya.
Kapolres Tanjab Barat, AKBP Agung Basuki, S.IK, MM melalui Kasat Reskrim Polres Tanjab Barat, AKP Frans Septiawan Sipayung, S.T.K, S.IK, membenarkan adanya laporan terkait kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa pelaku telah diamankan dan saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
“Tim PPA kami telah bergerak cepat setelah menerima laporan dan berhasil mengamankan terduga pelaku berinisial IT (66),” katanya saat dikonfirmasi serambijambi.id, pada Kamis (8/5/25) malam.
Dari hasil pemeriksaan awal, lanjut AKP Frans, pelaku IT mengakui telah melakukan tindakan bejat tersebut berulang kali sejak tahun 2024. Mirisnya, korban merupakan cucu kandung pelaku yang masih berusia 12 tahun.
“Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pendalaman lebih lanjut terkait kasus ini, termasuk mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku serta saksi-saksi terkait,” ujarnya
AKP Frans menambahkan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan mengusut tuntas kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Proses hukum akan kami tegakkan sesuai dengan undang undang yang berlaku. Selain itu, kami juga memberikan pendampingan psikologis kepada korban untuk membantu memulihkan trauma yang dialaminya,” tegasnya.
Kasus ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak, bahkan dari orang terdekat sekalipun. Masyarakat diimbau untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan segera melaporkan jika menemukan adanya indikasi kekerasan terhadap anak.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib. (SJ)