Tim SAR Gabungan Kembali Lakukan Pencarian Nelayan Asal Kuala Tungkal yang Jatuh di Laut
Tim SAR Gabungan Kembali Lakukan Pencarian Nelayan Asal Kuala Tungkal yang Jatuh di Laut
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Tim Search And Rescue (SAR) gabungan kembali melanjutkan pencarian seorang nelayan yang jatuh dan hilang tenggelam di Perairan Muara Sungai Pengabuan atau Perairan Boyar Merah.
Nelayan tersebut bernama Baharuddin (69), warga RT. 06 Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat. Ia dikabarkan jatuh ke laut pada Senin (12/2/24) pagi saat sedang menjaring udang ketak menggunakan pompong di sekitar Boyar Merah.
SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos Kuala Tungkal, Baharkam Polri, Polairud Polda Jambi, Polairud Polres Tanjab Barat, TNI AL, pada Selasa (13/2/24) pagi, kembali melakukan pencarian terhadap korban.
Dua buah perahu karet bermesin (Rubber Boat) serta satu buah kapal patroli cepat (KPC) diterjunkan.
Komandan Kapal Polisi Anis Macan-4002 Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, IPTU Julius Marlon Gawe, S.trK,S.IK, dikonfirmasi serambijambi.id mengatakan, pagi ini kita bersama Tim SAR gabungan kembali terjun untuk melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam di laut.
“Selain pencarian dengan menyusuri aliran air, tim SAR gabungan juga berkoordinasi dengan masyarakat nelayan untuk membantu memantau dan memonitor apakah melihat ada orang terbawa arus air,” ujar IPTU Julius Marlon
IPTU Julius Marlon juga mengatakan bahwa, upaya pencarian pada hari Senin (12/2/24) kemarin sedikit terkendala karena cuaca ekstrim, gelombang tinggi dan arus yang cukup deras.
“Kendala yang kita hadapi yakni cuaca ekstrim, gelombang tinggi dan arus yang cukup deras,” ungkap IPTU Julius Marlon
Diberitakan sebelumnya, kejadian nahas tersebut terjadi pada Senin 12 Febuari 2024 sekitar pukul 05.30 WIB, pada saat itu korban bersama anaknya bernama Sulaiman pergi berangkat melaut ke Perairan Boyar Merah untuk menjaring udang ketak menggunakan pompong.
Dan sekitar pada pukul 06.00 WIB, korban terjatuh dari Pompong. Korban terjatuh dari Pompong karena cuaca ekstrim dan hantaman gelombang tinggi. (SJ)