Terduga Pelaku Pembakar Lahan di Bram Itam Ditangkap, Kapolda Jambi Apresiasi Tim Gugus Darat yang Respon Cepat Informasi dari Helikopter
Terduga Pelaku Pembakar Lahan di Bram Itam Ditangkap, Kapolda Jambi Apresiasi Tim Gugus Darat yang Respon Cepat Informasi dari Helikopter
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Jajaran Kepolisian Polres Tanjab Barat Polda Jambi berhasil mengamankan terduga pelaku pembakaran lahan yang terjadi di wilayah Desa Pantai Gading Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjab Barat pada tanggal 28 Juli 2020.
Terduga pelaku yang diamankan tersebut berinisial SH (40) warga Parit Jawa, Dusun Perdana, Desa Pantai Gading Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjab Barat.
Kapolda Jambi Irjen Pol Drs Firman Shantyabudi, M.Si saat rilis ungkap kasus di Mapolres Tanjab Barat, Senin (3/8/20) menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim gugus darat karhutla Polres Tanjab Barat yang merespon baik serta cepat tanggap akan informasi dari tim gugus tugas udara/helikopter, dengan cepat menuju TKP dan kemudian melakukan pemadaman,” ucap Kapolda
BERITA TERKAIT: Polres Tanjab Barat Amankan Satu Orang Terduga Pelaku Pembakar Lahan di Kecamatan Bram Itam
Bagaimana kita bisa tahu ada kebakaran lahan disana, yang pertama kita mencoba mengembangkan sistem dari sistem patroli kita dengan pantauan satelit dan patroli udara, dari situlah kita bisa lihat bagaimana api ini berawal, dari titik yang ada kita bisa melihat koordinat yang ada. “Jadi kita bisa tahu ini lahan milik siapa. Apakah lahan perusahaan, perorangan atau tanah negara yang dibakar,” sambung Kapolda
Lahan yang dibakar pelaku itu sebetulnya digarap oleh kelompok tani, pada awalnya mereka itu dapat proyek untuk peningkatan saluran irigasi, di lahan itu juga mereka melakukan pembukaan lahan dan sisanya ini yang dibakar.
Kalau tidak kita padamkan dengan cepat, tidak terbayang. Lahan yang terbakar mencapai 6000M2. Sementara untuk pelaku pembakar lahan baru satu orang yang masih kita dalami. “Pelaku yang kita amankan berinisial SH pekerjaan petani alamat warga desa setempat. Pelaku masih warga sini juga, itu yang kita sayangkan,” kata Kapolda
Lebih lanjut Kapolda menyampaikan, khususnya Polres Tanjab Barat ini sudah bergerak lebih maju dalam membina para kelompok tani yang akan membuka lahannya tidak dengan dibakar. Polres Tanjab Barat sudah membina kelompok tani untuk mengolah limbah lahannya menjadi pupuk kompos bukan dengan cara membakar.
Dengan adanya kejadian ini, saya minta Kapolres Tanjab Barat untuk menggalakkan kembali timnya yang berada bawah agar sisa-sisa limbah lahannya itu dibuat kompos, agar bisa menghasilkan untuk menyuburkan dan bisa bernilai ekonomis,” ujar Kapolda
Kepada seluruh masyarakat agar bisa sadar bahwa membakar lahan itu merusak alam, sekarang mungkin subur untuk satu kali dua kali periode tanam berikutnya itu sudah rusak mungkin kedepannya akan tandus.
“Kabupaten Tanjab Barat ini potensi kebakaran lahan dan hutan, melihat kejadian pada tahun-tahun lalu di bawah kita ini ada tanah gambut yang sulit kalau sudah nyala untuk dimatikan. Pengalaman tahun lalu sudah cukup, seharusnya masyarakat ini jangan lagi merusak lahannya sendiri dengan cara membakar.
Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mau membakar lahan apalagi ini sudah mulai masuk musim panas. Dan jangan mau diajak oleh siapa pun yang mengajak untuk membuka lahan dengan membakar.
“Bapak Presiden selaku pimpinan tertinggi juga sudah menekankan beberapa kali agar peristiwa ini (karhutla) untuk tidak dan jangan lagi terjadi ini,” tegas Kapolda
Untuk diketahui, bahwa secara keseluruhan saat ini, Polda Jambi telah menangani 5 kasus pembakaran lahan. “Ada 5 kasus di Polda Jambi yang telah ditangani. 5 kasus tersebut dengan 6 tersangka. Dan khusus untuk Kabupaten Tanjab Barat ada dua kasus,” pungkasnya (SJ)