Bupati Tanjab Barat : Jangan Ada Lagi “Dendam Rezim”, Kalau Program Itu Bagus Mari Kita Lanjutkan
Bupati Tanjab Barat : Jangan Ada Lagi “Dendam Rezim”, Kalau Program Itu Bagus Mari Kita Lanjutkan
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Di dalam visi misi kami termasuk membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, listrik, air bersih dan sebagainya. Dan pada hari ini kita telah mewujudkan visi misi itu termasuk jalan, listrik, dan nanti jembatan ke arah parit deli. Ini merupakan tugas dari Pemerintah, tetapi memang tidak semudah membalikan telapak tangan.
Hal Itu disampaikan Bupati Tanjab Barat DR. IR. H. Safrial dalam sambutannya saat menghadiri peresmian listrik pedesaan di Desa Tanjung Pasir dan Kelurahan Betara Kiri, Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjab Barat, Selasa (19/11/12) bertempat di Pasar Desa Tanjung Pasir.
Lanjut Bupati menyampaikan, lima tahun dulu sempat terhenti, karena saya tidak memimpin Kabupaten Tanjab Barat, ketika saya dilantik kembali saya akan teruskan. Kita ingin Kuala Betara ini bisa dilalui mobil lewat darat, Alhamdulillah saat ini sudah bisa dilalui lewat darat. Harapan saya kedepan, dari jembatan yang menghubungkan wilayah Tanjab Timur dan Tanjab Barat bisa di aspal sampai keluar. Tapi tentu secara bertahap.
Jabatan saya akan berakhir di tahun 2021, mari kita berdoa jangan ada lagi “dendam rezim”, kalau program itu bagus, mari kita lanjutkan. Siapapun yang menjadi Bupati, jangan kita “karena ini ide pak Safrial” tidak dilanjutkan, jadi yang dirugikan rakyat,” ujar Bupati
Sambung Bupati menyampaikan, saya berharap kedepannya, bukan hanya di Kuala Betara, namun di seluruh penjuru Tanjab Barat ini sudah bisa dilalui lewat darat. Kemudian kalau sudah bisa lewat darat, di setiap jembatan akan kita bangun dam, wilayah kita ini kan rawan kebakaran dan karhutla, jadi pas saat terjadi kebakaran, air masih ada.
Kepada Kepala Desa yang berada di wilayah rawan kebakaran dan Karhutla, gunakan APBDes nya itu untuk membuat kanan kanal penyekat untuk menghadapi kemarau tahun depan.
“Saya bangga setiap Desa, umpamanya itu membangun GOR, saya berharap yang dibangun itu digunakan. Ada suatu Desa membangun GOR, saat saya lewat tiap hari tidak ada aktivitas main badminton ataupun volly di GOR tersebut.
Saya berharap setiap Kepala Desa jangan meniru, kalau orang berbuat A kita berbuat A. Tetapi kaji potensi kita, apakah kita butuh GOR atau butuh jalan produksi. Jadi kita tidak boleh sama. Maka dari itu, galilah potensi Desa masing masing.
“Saya lihat banyak GOR seperti tempat jin buang anak lah barangkali, karena pola pikirnya itu orang buat GOR, kita buat GOR. Saya setuju buat GOR itu dipakai, tapi kalau kita bangun tidak dipakai itu untuk apa.
Saya ingin dana yang digunakan baik itu APBD maupun APBDes, setiap rupiah yang kita keluarkan itu berdampak kepada pertumbuhan ekonomi dan berdampak untuk kesejahteraan masyarakat.
Contohnya listrik yang kita resmikan hari ini, kalau dulu kita pakai diesel kita bayar 300 ribu per bulan, mungkin besok hanya 50 ribu per bulan. Inilah tujuan pemerintah untuk mensejahterahkan masyarakat,” pungkas Bupati (SJ)