Ditengah Rendahnya Harga Karet, Sungai Tembesi yang Surut Dimanfaatkan Warga untuk Mendulang Emas
Ditengah Rendahnya Harga Karet, Sungai Tembesi yang Surut Dimanfaatkan Warga untuk Mendulang Emas
SERAMBIJAMBI.ID, SAROLANGUN – Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Sarolangun saat ini membuat arus sungai Tembesi menjadi surut. Ditengah rendahnya harga karet saat ini, arus sungai Tembesi yang surut tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk mengais rezeki dengan cara mendulang atau mencari emas.
Pantauan awak media serambijambi.id dilapangan, Senin (23/9/19), puluhan warga Sarolangun tampak berkumpul di Sungai Tembesi, tepatnya di bawah Jembatan Beatrix Sarolangun untuk mendulang emas dengan cara menggunakan alat tradisional.
Bujang, salah seorang warga Tanjung Rambai yang merupakan pencari emas di Sungai Tembesi, Sarolangun, mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan saat ini ialah untuk mencari tambahan bagi kebutuhan keluarga. Karena Dimana saat ini ekonomi semakin sulit.
“Sudah 4 hari disini. Jual beli lagi sepi dan harga karet masih murah. Karena sungai lagi surut, jadi kami mendulang emas saja, untuk menambah penghasilan,” kata Bujang.
Dia juga mengatakan, bahwa warga yang datang untuk mencari emas berasal dari beberapa Desa yang ada di Sarolangun. Untuk penghasilan selama 1 (satu) hari dari pagi hingga sore, warga yang mendulang emas tersebut bisa mendapatkan sebanyak 4 gram.
“Kalo yang mendulang disini datang dari berbagai desa. Dak dapat tiap hari bg, kalo lagi banyak biasanya 1 hari bisa mencapai 4 gram.
Emasnya berbentuk serbuk, dan biasanya dijual kepada pedagang. Untuk harga 1 gram biasanya 560 ribu,” ungkap Bujang. (Rdh)