Pertahankan Habitat Kerang Darah, Ketua Yayasan Budi Luhur Kuala Tungkal Tebarkan 4 Ton Benih Kerang Darah
Pertahankan Habitat Kerang Darah, Ketua Yayasan Budi Luhur Kuala Tungkal Tebarkan 4 Ton Benih Kerang Darah
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Saat ini, nelayan kerang di daerah Pesisir Sungai Pengabuan mulai kesulitan mendapatkan kerang darah. Menanggapi hal tersebut, Ketua Yayasan Budi Luhur Kuala Tungkal, Budi Hartono (Joni, red) bersama HNSI Tanjab Barat, Pol Airud Polres Tanjab Barat, Kepala Satuan Kerja PSDKP Kuala Tungkal dan Kabid Perikanan Tangkap menebarkan sebanyak 4 ton benih kerang darah, yang ditebarkan disepanjang pesisir pantai Muara Sungai Pengabuan.
Dalam penebaran benih kerang tersebut, rombongan bergerak dari pelabuhan TPI Kuala Tungkal menggunakan Speedboat milik Pol Airud dan juga menggunakan pompong nelayan, dengan menyisir sepanjang pantai sungai Pengabuan dari sore hingga malam.
Ketua Yayasan Budi Luhur Kuala Tungkal, Budi Hartono atau yang akrab disapa Joni ini, usai melakukan penebaran benih kerang darah sebanyak 4 ton disepanjang pesisir muara sungai pengabuan mengatakan, kegiatan penebaran kerang dara ini dalam waktu dekat akan kembali dilaksanakannya di daerah pantai Pangkal Babu yang merupakan wilayah terdapat hutan mangrove.
“Usai ini, kita berencana kedepannya untuk melakukan budidaya kerang di kawasan tersebut kalau memang kawasan itu cocok,” ujarnya.
Dirinya berkesimpulan kalau persediaan kerang dara ini banyak seperti dulu, ia yakin Kuala Tungkal ini tidak perlu lagi mendatangkan kerang dari luar daerah dan nelayan punya penghasilan lain disamping hasil tangkapan ikan.
Sementara itu, Ketua HNSI Tanjab Barat, Syuprayogi Syaiful mengatakan, bahwa kegiatan penebaran kerang dara tersebut merupakan restocking untuk mempertahankan habitat kerang di wilayah perairan Kabupaten Tanjab Barat.
“Daerah Kuala Tungkal ini kan terkenal sebagai penghasil kerang di Provinsi Jambi, namun beberapa tahun terakhir produksi kerang kita sudah mulai berkurang, maka dari itu kita berinisiatif untuk berusaha mengembalikannya seperti dahulu lagi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, semoga Pemerintah dapat merespon kegiatan seperti ini, dan juga berharap untuk lebih berinovasi dalam upaya untuk mensejahrakan kehidupan nelayan di Tanjab Barat,” pungkasnya (*)