Nasibmu Kini, Jalan Penghubung 4 Desa di Kecamatan Jangkat yang Luput dari Perhatian Pemkab Merangin
SERAMBIJAMBI.ID, MERANGIN – Tingginya curah hujan beberapa bulan terakhir ini berdampak buruk terhadap kondisi jalan dan jembatan disana. Bayangkan saja saat ini nyaris sepanjang jalan tersebut sulit untuk ditempuh. Jangankan kendaraan warga yang kerap mengunakan sarana jalan tersebut setiap harinya kini sulit untuk memasarkan hasil pertaniannya berupa kulit manis dan kopi ke pasar Bangko.
Selain itu, kondisi jalan tersebut tidak jarang angkutan pedesaan mengalami kecelakaan oleh karena medan jalan yang menanjak dan penuh tikungan tajam.
Pantauan serambijambi.id dilapangan saat didampingi oleh beberapa orang warga dari Desa Lubuk Mentilin dan Desa Renah Kemumu, menunjukkan bahwa selain rusaknya ruas jalan disana, kondisi empat buah jembatan gantung yang berlantaikan papan juga rusak parah. Kerusakan jembatan yang paling parah terlihat di jembatan sungai penyabu dan jembatan sungai mengkabu yang terletak di desa Renah Kemumu Kecamatan Jangkat.
Parahnya kerusakan jalan dan jembatan disana membuat Kades Renah Kemumu, Aswis Marmo (40) angkat bicara, Jum’at (7/12/18) menurutnya perihal tersebut sudah lama dirasakan oleh warga empat desa disana namun dirinya sangat menyayangkan pihak yang berkompeten yakni dinas PUPR Kabupaten Merangin seolah tutup mata soal kerusakan jalan dan jembatan tersebut.
“Sebagai Kades, saya sudah dua kali melayangkan surat kepada Bupati, namun hingga saat ini jalan sepanjang 35 km yang menghubungkan 4 (empat) Desa yakni mulai dari Desa Rantau Kermas, Lubuk Mentilin, Tanjung Kasri dan Renah Kemumu, luput dari perhatian dan sampai saat inj belum juga mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Merangin,” kata Aswis Marmo, Kades Renah Kemumu kepada serambijambi.id
Lebih lanjut Kades Renah Kemumu menuturkan, akibat rusaknya ruas jalan dan jembatan menuju desanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi disana, seperti melambungnya harga-harga semua bahan pokok lantaran mahalnya ongkos ojek yang mencapai Rp. 2.500 per kilo gram nya.
“Untuk harga BBM jenis Premium disini mencapai angka Rp. 15.00 per liter, Solar Rp. 12.000 per liter dan kebutuhan bahan pokok seperti minyak sayur mencapai Rp. 20.000 per liter,” ujar Aswis Marmo dengan nada sedih.
Sementara, Abunawas, tokoh masyarakat Kabupaten Merangin yang berasal dari Desa Renah Kemumu ketika ditemui tim serambijambi.id dikediamannya di Desa Selambuku Kecamatan Bangko, Sabtu (8/12/18), dirinya juga membenarkan, bahwa kondisi jalan dan jembatan disana saat ini sangat memprihatinkan dan sangat mengenaskan.
“Minggu yang lalu, saya baru pulang dari Desa Renah Kemumu untuk melihat saudara saya yang sakit disana. Ya, kondisi jalan dan jembatan disana saat ini sangat memprihatinkan,”ujar Abunawas.
Lebih lanjut Abunawas, mengungkapkan rasa kekecewaannya pada anggota Dewan asal Desa Muara Madras yang sekarang duduk di DPRD kabupaten Merangin.
“Atas nama masyarakat, kami kecewa dengan anggota dewan yang berasal dari Muara Madras itu karena tidak menyampaikan aspirasi masyarakat empat desa ini,” tambah Abunawas dengan nada kesal.
Menanggapi keluhan masyarakat empat Desa ini Camat Jangkat, Syamsul Akhyar, S.Pd. MM dihubungi via ponselnya mengatakan, dirinya belum mendengar keluhan warganya soal mengenasnya ruas jalan dan jembatan tersebut. “Silahkan konfirmasi sama Dinas PUPR saja, saya sekarang lagi di Rejang Lebong Bengkulu, lagi ada acara,” katanya. (jamiral)