Pemkab Lingga Bangun Tambak 1,6 Trilyun, Tanjab Timur Diminta Pasok Pakan
SERAMBIJAMBI.ID, RIAU – Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau memastikan rencana pembangunan tambak perikanan dengan investasi 1,6 trilyun segera berjalan. Kepastian itu disampaikan langsung Bupati Lingga H. Alias Wello di Dabok Singkep, pada Selasa siang (20/11/18) usai puncak peringatan HUT Kabupaten Lingga ke-15.
Pemkab Lingga bahkan sudah mempersiapkan segala perangkat teknis untuk segera memulai rencana besar tersebut. Dikatakan Wello, seiring beroperasionalnya tambak – tambak itu maka akan membutuhkan pasokan pakan yang juga sangat besar. “Perkiraan tim kita, sedikitnya pakan yang harus disiapkan sekitar 100 ton perhari,”ucap Wello.
Lanjut Wello, kami tidak mungkin sanggup menyediakan pakan sejumlah itu secara berkelanjutan. Karena itu Pemkab Lingga meminta ketersediaan pakan berupa jagung itu dapat disupport dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Secara khusus saya sudah sampaikan ke pak Bupati Romi supaya nanti pakannya dari Tanjab Timur, pak Bupati sudah menyatakan siap, insya Allah ini menjadi berkah bagi kedua daerah bersaudara ini,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjab Timur, Sunarno menjelaskan bahwa konsistensi pertanaman jagung di Tanjab Timur selalu pasca musim panen padi.
“Karena itu dia berharap pola distribusi jagung untuk pakan tambak di Lingga yang mencapai 100 ton perbulan bisa diakumulatif. Alasannya, jika diambil hanya 100 ton perbulan dikhawatirkan petani akan menjual sisa panennya ke pasar lain. Sedangkan masa panen tidak bisa diatur Kontinyu perbulan.
Harapan kita, nantinya pihak pengelola tambak di Lingga bisa tampung jagung kita minimal pertiga bulan supaya quota yang jadi kewajiban kita terpenuhi. Kita tentu tidak bisa menahan petani untuk menyetok hasil panen mereka berbulan – bulan,”jelas Sunarno.
Menanggapi itu, Bupati Tanjab Timur, H. Romi Hariyanto, SE mengakui bahwa untuk memasok pakan tersebut saat ini sudah sampai tahap pemantapan. “Untuk ketersediaan jagung sebanyak 100 ton perbulan dibutuhkan sedikitnya 300 hektar lahan. Perhitungan itu dengan asumsi perketar produksi jagung di angka minimal 4 ton.
Dalam waktu dekat Bupati H. Romi akan mengumpulkan para stafnya untuk menindaklanjuti rencana tersebut. Ketersediaan lahan diyakini Romi tidak menjadi kendala. Saat ini di Tanjab Timur terdata ada 1500 hektar lahan jagung. Untuk memenuhi permintaan 1200 ton pertahun itu cukup hanya dua kali panen. “Dua kali panen saja kita optimis bisa menyisihkan 1200 ton itu,”ungkap Bupati.
Romi menegaskan bahwa dia akan mengupayakan solusi terbaik agar permintaan Lingga bisa diakomodir tanpa harus membuat petani risau. Salah satunya adalah dengan membicarakan soal kesediaan Lingga menampung jagung Tanjab Timur secara triwulan. “Kalaupun nanti ada kendala di sana, kita akan upayakan BUMD bisa mengambil peran sebagai instrumen penampung sementara,” janjinya.
Romi juga mengingatkan bahwa saat tambak – tambak itu nanti sudah beroperasional, ketersediaan pakan oleh Tanjab Timur itu juga akan meningkatkan lagi potensi surplus jagung Tanjab Timur.
Oleh karena itu, dia meminta khususnya kepada para petani agar lebih giat lagi meningkatkan produktivitas jagungnya. “Insha Allah Ini menjadi pendorong agar kita semakin gigih lagi bekerja keras meningkatkan ekstensifikasi maupun intensifikasi produksi jagung kita. Kerjasama ini saya yakini membawa keberkahan bagi kedua daerah khususnya petani jagung,” tandas Bupati Romi (*ms/Jumi)