Tapal Batas Muaro Jambi-Batanghari Belum Jelas, Anggota Muaro Jambi Harap Gubernur Turun Tangan
Tapal Batas Muaro Jambi-Batanghari Belum Jelas, Anggota Muaro Jambi Harap Gubernur Turun Tangan
SERAMBIJAMBI.ID, MUARO JAMBI – persoalan tapal batas Kabupaten Muaro Jambi dan Batanghari di desa Tanjung Lebar, Sungai Bahar masih terus bergulir.
Masih dibahasnya persoalan perbatasan dua kabupaten ini menimbulkan kerugian bagi desa Tanjung Lebar. Sebab mereka tidak bisa menikmati pembangunan terutama fisik dari daerah. Meskipun, sebagian besar warga mengurus kebutuhan administrasi kependudukannya ke kabupaten Muaro Jambi.
Anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi dari Fraksi PAN Robinson Sirait berharap agar persoalan tapal batas Muaro Jambi-Batanghari ini segera selesai.
Menurut Robinson saat dikonfirmasi awak media pada 8 November 2023, dari informasi yang diterimanya bahwa persoalan tapal batas ini akan diselesaikan pemerintah provinsi. Dimana kedua kepala daerah akan dipanggil oleh Gubernur Jambi untuk menyelesaikan tapal batas ini
“Saat ini warga jika hendak melaksanakan pembangunan di desa warga melakukannya secara swadaya fasilitas listrik juga belum masuk, di sana ada juga SD yang terbuat dari papan. Meskipun begitu gurunya dari Kabupaten Muaro Jambi,” katanya.
Dia berharap agar ada keputusan terbaik untuk warga Tanjung Lebar dan dirinya minta perhatian gubernur Jambi agar persolan cepat selesai. Dengan memperhatikan segala sesuatunya jangan sampai timbul masalah baru atau meminimalisir permasalahan di desa tanjung lebar terkhusus dusun tanjung mandiri dan sungai beruang.
“Agar nantinya setelah ada penyelesaian dana desa dan dana kabupaten Muaro Jambi bisa di alokasikan ke dusun tersebut. Minimal anggaran tahun depan murni ataupun nanti di anggaran perubahan 2024,” harap Robinson.
Robinson menambahkan, keinginan warga agar persoalan tapal batas ini segera diselesaikan disampaikan secara langsung oleh kepala desa Tanjung Lebar Endang Lestari dan warga kepada dirinya ketika melaksanakan reses belum lama ini.
“Sewaktu Reses warga dan Kadesnya menyampaikan harapan mereka agar persoalan tapal batas ini segera diselesaikan,” pungkasnya. (*).