Danrem 042/Gapu Hadiri Pertemuan Dengan Mendagri Tito Karnavian Bahas Penanganan Covid -19
SERAMBIJAMBI.ID, JAMBI – Danrem 042/Gapu Brigjen TNI M Zulkifli bersama Gubernur Jambi Al Haris dan Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo melakukan pertemuan dengan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian di Bandara Sultan Thaha Jambi, Jum’at pagi (3/9/2021).
Mendagri Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian dan rombongan tiba Bandar Udara Sultan Thaha Jambi, sekitar pukul 08.20 WIB dan transit sementara di ruang VVIP Bandara Sultan Thaha. Mendagrin dan rombongan langsung di sambut antusias oleh Danrem, Gubernur dan Kapolda Jambi.
Menurut Kapenrem 042/Gapu Mayor Inf RM Hatta bahwa kedatangan Mendagri ke Jambi adalah dalam rangka kunjungan kerja dengan melakukan pertemuan dengan Gubernur dan Bupati/Wali Kota serta unsur Forkopimda se Provinsi Jambi untuk memberikan arahan terkait penanganan COVID-19, vaksinasi dan realisasi anggaran.
Setelah penyambutan, Mendagri beserta rombongan langsung menuju Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi. Disana Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk terus memperbaiki dan memperbaharui input data Covid-19. Pasalnya, kerap kali ditemukan di beberapa Pemda lonjakan kasus penularan Covid-19 justru diakibatkan oleh terinputnya data-data lama.
“Mohon betul-betul dipelototi data, karena data yang kita temukan di beberapa daerah, data kasus positif atau data yang konfirmasi ternyata banyak yang diupload (diunggah) data-data yang sudah lama,” kata Mendagri.
Mendagri juga bercerita tentang adanya temuan di salah satu daerah yang memiliki angka kematian atau fatality rate akibat Covid-19 yang melonjak tajam. Namun setelah ditelusuri angka tersebut merupakan akumulasi angka kematian dari minggu-minggu sebelumnya.
“Setelah kita lihat, pelototin, ternyata angka kematiannya akumulasi dari beberapa minggu sebelumnya, bukan yang riil minggu itu,” tuturnya.
Karena itu, Mendagri meminta setiap Pemda untuk melakukan rapat koordinasi mengenai sistem penginputan data Covid-19. Input data ini, kata Mendagri, akan sangat menentukan arah kebijakan dan penentuan sikap pemerintah ke depannya.
Bila proses inputnya keliru, tentu akan berakibat fatal. Misalnya saja, dengan angka kematian dan kasus positif yang meningkat akibat penggabungan dengan data sebelumnya, tentu akan berisiko terhadap penerapan level kebijakan PPKM dan zona wilayahnya.
“Kalau dimasukkan data yang lama, nanti pengambilan kebijakannya salah, jumlah kasus aktif dimasukin yang 3 minggu-4 minggu lalu itu membuat kasus aktif banyak, sehingga akhirnya mau ditarik ke isoter (isolasi terpusat) semua, padahal mungkin jumlahnya tidak segitu,” urai Mendagri.
Setelah menyelesaikan agenda dalam kunjungan kerjanya, Mendagri beserta rombongan bertolak menuju Bandara Sultan Thaha untuk take off kembali menuju Jakarta. (*)