Terkait itu Gizi Buruk atau Bukan, Dewan Harapkan Dinas Kesehatan Turun Tangan
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Seorang anak bernama Muhammad Rizky Apriyanto (4) anak kedua dari pasangan Yanto dan Ratna Sari warga Dusun Harapan Maju, RT 027 Desa Teluk Ketapang, Kecamatan Senyerang saat ini terbaring lemah di RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal, Ia diduga menderita gizi buruk.
Kondisi anak itu saat ini sungguh memprihatinkan, sebab pada umumnya anak berusia empat tahun memiliki berat badan 12 hingga 18 kilogram. Namun berat badan tersebut masih jauh dari harapan orang tua kepada anaknya yang saat ini memiliki berat badan 5,9 kilogram.
Terkait dugaan gizi buruk yang menimpa seorang anak tersebut, Jamal Darmawan Sie, Anggota DPRD Tanjab Barat harapkan dinas kesehatan segera lakukan koordinasi dan ambil tindakan untuk pengobatan.
Jamal Darmawan menyayangkan kejadian ini sebagai akibat lemahnya koordinasi di tingkat desa yang melibatkan Pemerintah Desa, Bidan Desa, Puskesmas hingga Dinas Kesehatan sendiri.
”Terkait itu kita berbicara ini gizi buruk atau bukan, ataupun ada penyakit lainnya seharusnya ini cepat ditangani,” ujarnya.
Hal itu dikatakan Anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat ini agar kondisinya tidak semakin buruk hingga seperti saat ini. Sebab berdasarkan informasi yang didapatkannya anak tersebut sudah sakit sejak bayi.
“Ini sangat kita sayangkan, seandainya bidan desanya cepat lapor, mungkin anak ini ketika umur setengah tahun atau satu tahun sudah ditangani. Tidak seperti saat ini hingga umur empat tahun,” katanya.
“Maaf ngomong, kita masih bisa bersyukur pada hari ini anak ini masih diberikan napas oleh Tuhan,” ujarnya sembari menatap Riski dan meneteskan air mata.
Kepada dinas terkait, seperti dinas kesehatan dia berharap agar segera berkoordinasi dan mengambil tindakan sehingga anak tersebut bisa diobati. Dan anak tersebut bisa sehat dan bisa beraktivitas seperti anak pada umumnya.
Kedepannya dia juga berharap dengan koordinasi dan penanganan yang baik semoga tidak ada lagi kasus gizi buruk, khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Ratna Sari, Ibu kandung Rizky menceritakan anaknya telah berulang kali masuk rumah sakit sejak lahir. Ibu kandung pasien mengatakan jika kondisi perkembangan anak keduanya tersebut memang kurang normal sejak lahirnya. “Rizky dilahirkan saat usia kandungan masih delapan bulan.
Rizky sendiri dirawat sejak empat hari yang lalu tepatnya Sabtu (2/3/19) lalu, berkat transfusi darah yang dilakukan kondisi Risky telah sedikit mengalami perubahan.
Tidak hanya gizi buruk, hasil diagnosa Marasmik Kwasiorkot menunjukan jika Risky juga menderita kelainan Anemia, Epilepsi, cp spastik, Hypoglikomia.
BACA JUGA : Menderita Gizi Buruk, Kondisi Rizky Kian Memprihatinkan, Butuh Uluran Tangan Dermawan
Karena keterbatasan ekonomi, ketika hendak mengurus surat keterangan tidak mampu (SKTM) hal yang didapatkannya malah ketidak percayaan. Sebab pihak Desa menganggap Rizky hanya demam biasa.
“Kami bawak anak kami ke Kantor Desa supaya mereka percaya dan mau buat SKTM. Malah dikirain cuman demam biasa,” ungkapnya.
Saat Rizky dibawa orang tuanya ke Bidan desa, disarankan untuk dibawa ke Puskesmas Senyerang. Jika Puskesmas Senyerang tidak sanggup, disarankan untuk dibawa ke rumah sakit.
Saat di Puskesmas tersebut didapatkan rujukan ke ruang poli anak di RSUD KH Daud Arif kuala Tungkal. Meskipun pasien rujukan, Rizky bersama orangtua berangkat ke rumah sakit tidak didampingi oleh bidan ataupun dari pihak puskesmas.
Ratna juga menceritakan kalau bidan tersebut tidak bisa mendampingi karena sedang berhalangan dan ada rapat.
Dia berharap kepada pemerintah agar mendapatkan pertolongan, sehingga anaknya bisa sembuh seperti anak seusianya. “Kalau bisa ditangani, tolonglah kami. Kalau bisa ditolong, supaya cepat sembih,” harapnya (in/Sj)