Mantap !!! Putra Asli Suku Anak Dalam Resmi Menjadi Bintara Polri
SERAMBIJAMBI.COM, JAMBI – Siapa sangka suku yang dianggap terasing (Red, suku anak dalam) oleh warga Jambi, tidak bisa berprestasi dan bisa menjadi anggota Polri? Ada kok… ini buktinya, adalah “Fikri Rio Yohanda” remaja yang berasal dari suku rimba atau suku anak dalam (SAD) ini lulus dan sekarang resmi menjadi seorang bintara polisi.
Seperti yang dikutip dari laman tribratanews.polri.go.id, Remaja berusia 20 tahun dengan tinggi badan 165 sentimeter itu merupakan anak dari pasangan Sukri (45) dan Erawati (39) yang saat ini menetap di wilayah Desa Tanjung Lebar, Unit 10, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muarojambi, Jambi.
Fikri lahir di hutan pedalaman Jambi pada 8 September 1997, mulai hari Selasa ini sudah resmi menjadi anggota Polri, setelah 7 bulan lamanya mengikuti pendidikan pembentukan (diktuk) Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jambi.
Dan tadi pagi, Fikri telah mengikuti Upacara Penutupan dan pelantikan Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri tahun anggaran 2017/2018 yang di Pimpin langsung oleh adalah Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis AS, Selasa (6/3/18)
Diakuinya, bersama dengan orang tua dan sanak keluarganya telah meninggalkan kebiasaan melango (berpindah tempat tinggal) dari suatu tempat ke tempat lainnya. Kelompoknya ini, telah pindah ke permukiman transmigrasi di wilayah Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, yang terletak berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Sedangkan ketika menempuh pendidikan, Fikri tidak tinggal bersama orang tuanya. Ia sejak SD tinggal bersama neneknya di wilayah Kabupaten Batanghari, karena tempat orang tuanya tinggal saat ini cukup jauh ke lokasi pendidikan.
“Sayo baru tinggal bersama orang tua waktu sekolah SMA di wilayah Sungai Bahar,” kata Fikri.
Perjuangan meraih cita-cita ingin menjadi polisi cukup keras. Pasalnya, ini merupakan yang kedua kalinya. “Sebelumnya sempat gagal pada tahun 2016 dan pada 2017 dinyatakan lulus tes dan saya menjadi anak Suku Rimba pertama di Jambi yang masuk polisi,” ungkap Fikri penuh bangga.
Didampingi kedua orangtuanya, Fikri hanya ingin mengabdi kepada negara. “Saya juga ingin mengajak rekan sebayanya keluar dari hutan untuk mengabdi kepada NKRI,” pungkasnya.
Sebelumnya saat mengikuti tes pendaftaran fikri pernah berujar akan membuktikan bahwa masuk polisi itu tidak bayar.
“Kato orang masuk polisi bayar, tapi saya dak pecayo, makonyo sayo cubo daftar. Selama tes, sayo dak dipungut uang. Jadi warga SAD juga bisa bersaing dengan warga lain,” katanya.
Sementara itu, Wakapolda Jambi Kombes Pol Ahmad Haydar, mengatakan mereka yang terpilih adalah yang mampu ikut pendidikan dan bisa menjadi anggota Polri. Sebelum pengumuman kelulusan ratusan calon Bintara Polri ini, panitia dan peserta menjalani supervisi dari Mabes Polri.
“Supervisi dilakukan untuk mengecek apakah seluruh tahapan penerimaan ini berjalan atau tidak,” jelas Wakapolda.
Dikatakannya, secara umun seluruh tahapan berjalan baik dan sudah sesuai mekanisme yang ditetapkan Mabes Polri. “Para peserta yang terpilih juga sudah sesuai dan melalui tahapan seleksi. Bagi yang terpilih, siapkan diri untuk ikut pendidikan agar bisa menjadi anggota Polri sesuai harapan yakni mampu mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat.
Bagi yang belum berhasil, jangan berkecil hati. Jika ingin ikut tes lagi, persiapkan diri sebaik-baiknya. Cek apa yang menjadi kekurangan untuk tes berikutnya,” ungkapnya. (*)