Motif Penikaman Sadis di Kampung Nelayan Kuala Tungkal Terungkap, Pelaku Emosi dengan Ucapan Korban
Motif Penikaman Sadis di Kampung Nelayan Kuala Tungkal Terungkap, Pelaku Emosi dengan Ucapan Korban
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Sebuah insiden penikaman sadis yang menggemparkan warga Parit 4, Kampung Nelayan Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat, yang terjadi pada Minggu, 27 Juli 2025 siang, menemui titik terang. Aparat Kepolisian Resor (Polres) Tanjab Barat berhasil menangkap pelaku penikaman yang berujung pada tewasnya korban, dan motif di balik peristiwa tragis ini pun terungkap.
Kapolres Tanjab Barat, AKBP Agung Basuki, S.IK, MM, menjelaskan bahwa korban Adra (41), seorang nelayan setempat, ditikam oleh pelaku Sumanto (47). Motif penikaman ini terungkap setelah pemeriksaan intensif terhadap pelaku.
“Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya dan motifnya adalah rasa emosi karena ucapan korban. Pelaku menikam korban menggunakan pisau badik karena emosi setelah korban melontarkan kalimat “nyabu kau yo, tak tahu malu” kepada pelaku,” ujar AKBP Agung, Kamis (31/7/25) saat konferensi pers di Mapolres Tanjab Barat.
Kronologi Kejadian Mencekam
AKBP Agung membeberkan, peristiwa tragis ini bermula sekitar pukul 04.30 WIB ketika pelaku, yang bekerja sebagai awak pompong trol, beranjak dari rumahnya menuju kapal tempatnya bekerja. Di sana, pelaku membersihkan teritip di galangan kapal. Setelah itu, ia mengambil sebilah pisau badik dari dalam kapal dan membawanya pulang.
“Dalam perjalanan pulang, saat melintasi jembatan, pelaku sempat berpapasan dengan korban bersama dua rekannya, Ade dan Dian. Tidak ada tegur sapa yang terjadi, dan pelaku pun melanjutkan perjalanannya untuk membeli rokok di warung.
Setelah itu, pelaku sempat mampir ke rumah temannya, Ade. Niat pelaku untuk segera pulang kandas ketika ia kembali berpapasan dengan korban di jembatan dekat rumahnya. Korban yang saat itu sedang duduk seorang diri di besi jembatan. Tanpa diduga, korban melontarkan kalimat kepada pelaku, “Nyabu kau yo, tak tahu malu!”
Halaman Selanjutnya: Emosi Memuncak, Badik Menancap