Status Siaga Karhutla Tahun 2019 Berakhir, Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjab Timur yang Terluas Mengalami Karhutla
Status Siaga Karhutla Tahun 2019 Berakhir, Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjab Timur yang Terluas Mengalami Karhutla
SERAMBIJAMBI.ID, JAMBI – Setelah hampir dua bulan berjibaku memadamkan api, Tim Satuan Tugas Gabungan (Satgasgab) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi secara resmi dibubaran oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Senin (11/11/2019).
Sekda Provinsi Jambi, M Dianto mengatakan, pelaksanaan operasional Tim Satuan Tugas Gabungan (Satgasgab) dalam rangka pencegahan serta pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, merupakan bentuk peran dan tanggung jawab Satgasgab untuk melindungi masyarakat dari bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.
“Kita harus bersyukur kepada Allah SWT, hingga berakhirnya status siaga Karhutla tahun 2019 tim Satgasgab tidak mengalami kekurangan dan dalam kondisi yang baik,” ujarnya.
Disampaikannya, akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Jambi, menimbulkan beberapa dampak negatif yang luar biasa seperti kerusakan ekologis, menurunya keaneka ragaman hayati, perubahan iklim serta menimbulkan asap yang mengganggu pernapasan masyarakat dan arus transportasi darat, laut, dan udara.
“Kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Jambi sampai akhir operasi mencapai 11.732 hektar,” katanya.
Dianto menegaskan, selama terjadinya karhutla di Provinsi Jambi, Kabupaten Muaro Jambi merupakan yang terluas mengalami Karhutla. Sementara untuk tingkat luasan yang berada di nomor dua terluas yakni Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Kabupaten Merangin merupakan wilayah yang paling sedikit, hanya 126 hektar lahan yang terbakar,” terangnya.
Ditambahkannya, untuk titik hotspot yang terpantau satelit Aqua dan satelit lainnya selama terjadi Karhutla di Provinsi Jambi mencapai 7.048 titik. (Syah)