Romi : Jangan Pernah Takut Bermimpi Karena Orang Merdeka Itu Bebas Bermimpi

0

Romi : Jangan Pernah Takut Bermimpi Karena Orang Merdeka Itu Bebas Bermimpi

SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB TIMUR – Sejak kemarin hingga hari ini, rangkaian peringatan HUT RI ke -74 di Kabupaten Tanjab Timur berjalan penuh khidmat. Mulai pelarungan bunga pada Jumat (16/8/19) pagi di Sungai Batanghari, yang merupakan simbol penghormatan kepada para pahlawan, dilanjutkan dengan paripurna mendengarkan pidato kenegaraan di gedung DPRD, hingga upacara pengibaran dan penurunan bendera pagi dan sore hari, Sabtu (17/8/19).

Bupati Romi Hariyanto yang jadi inspektur upacara pengibaran, sedangkan penurunan gantian Wabup Robby Nahliyansyah yang ambil alih.

Usai upacara pengibaran, Bupati Romi menemui sejumlah tamu di ruang tunggu Kantor Bupati. Persis berhadapan dengan lapangan tempat upacara. Kepada para tetamu itu, Romi menyuguhkan sendiri kopi racikannya menggunakan peralatan yang selalu ia bawa di mobil dinasnya.

Percakapan pun terdengar hangat dan bersahabat. Ketika salah seorang tamunya menanyakan apa pendapatnya tentang kemerdekaan, Romi dengan mantap menjawab bahwa kemerdekaan itu ketika siapapun warga negara punya hak dan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk hidup dan berkarya untuk bangsa.

BACA JUGA :

“Siapapun berhak mendapatkan layanan kesehatan yang baik, berhak beribadah dengan layak, berhak dapat listrik, air bersih, apalagi pendidikan. Karena itu untuk Tanjab Timur ini, saya memastikan upaya terpenuhinya semua layanan dasar itu, akan terus diperjuangkan meski penuh keterbatasan. Saya pastikan itu,” ucap Romi penuh keyakinan.

Begitu pula soal kesempatan, tidak boleh ada diskriminasi terhadap kesempatan untuk berkarya. Petani, nelayan, pedagang, ASN atau buruh, semua punya kesempatan yang sama untuk berkarya bagi Tanjab Timur.

Romi bahkan mencontohkan dirinya sendiri. Diceritakannya, dia bukanlah siapa-siapa. “Saya ini hanya anak tukang kumpul rongsokan. Ibu saya ibu rumah tangga biasa.

Tapi saya mendapat kesempatan untuk memimpin pembangunan Tanjab Timur ini. Bagi saya ini wujud kemerdekaan. Dan itu tentu berlaku bagi siapapun di Tanjab Timur ini, makanya saya selalu pesan setiap kunjungan ke Sekolah atau ke Desa, jangan pernah takut bermimpi karena orang merdeka itu bebas bermimpi,” katanya menambahkan.

Untuk diketahui, Ayah Romi, H Hasan Ismail (70 tahun) memang dikenal sebagai penampung rongsokan. Romi muda, sembari bersekolah di SMP hingga SMA, setiap hari harus membantu Hasan Ismail mengatur barang rongsokan di tempat penampungannya di kota Jambi. Romi bahkan ditempah banting tulang ikut bongkar muat setiap truk pengangkut datang. (jumi)

Comments
Loading...