Beredar Isu Kabut Asap dari Jambi Sampai Malaysia, Pemprov Jambi Bantah Hal Tersebut

0

Beredar Isu Kabut Asap dari Jambi Sampai Malaysia, Pemprov Jambi Bantah Hal Tersebut

SERAMBIJAMBI.ID, JAMBI – Adanya pemberitaan terkait dugaan kabut asap yang berasal dari kebakaran lahan dari Provinsi Jambi sudah sampai Negara Malaysia membuat Pemerintah Provinsi Jambi gerah.

Pemerintah Provinsi Jambi melalui Kepala Biro Hubungan Masyarakat Provinsi Jambi, Johansyah membantah keras adanya isu bahwa kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari Provinsi Jambi sudah sampai Malaysia.

Menurutnya, informasi tersebut berasal dari berita dari media negara tetangga. “Kita (Pemprov Jambi) sudah berusaha mengecek kebenarannya. Setelah dicek Kepala BPBD Jambi, bahwa titik api tersebut bukan berasal dari Provinsi Jambi,” ujarnya kepada media jambi.kabardaerah.com media partner serambijambi.id, Selasa (6/8/2019).

“Kondisi karhutla Provinsi Jambi tahun 2019, periode 1 Januari hingga 4 Agustus kemarin, luas lahan yang terbakar 247,9 ha, APL 238,42 ha (96,17%) dan kawasan hutan 9,5 ha (3,83%). Sedangkan untuk lahan gambut 53,6 ha (21,62%) dan mineral 194,32 ha (78,38%),” tandas Johansyah.

BACA JUGA :

Dia juga menambahkan, untuk jumlah hotspot pantauan Satelit NOAA, jumlah hot spot Jambi sebanyak 56 titik.

“Untuk jarak pandang pesawat terbang di Bandara Sultan Thaha, Jambi saat ini 5000 – 10000 meter. Sedangkan untuk arah dan kecepatan angin lapisan 3000 feet bertiup dari arah Tenggara hingga Selatan dengan kecepatan 20 – 25 Knot,” katanya.

Sementara itu, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) berdasarkan hasil pemantauan dengan alat AQMS yang berlokasi di Kota Jambi, pada 5 hari terakhir menunjukkan nilai dengan kategori baik sampai sedang, yaitu pada kisaran angka 44 – 65.

Dia juga memastikan, tingkat kualitas udara di Jambi masih tergolong baik. “Kategori sedang, berarti bahwa tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika,” imbuh Johansyah.

Untuk mengantisipasi agar kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi tidak semakin meluas, Provinsi Jambi telah menetapkan Status Siaga Karhutla.

“Selain berkoordinasi semua pihak, satgas karhutla selalu melakukan pemantauan hotspot, patroli, ground check hotspot dan melakukan pemadaman darat dan udara,” tegasnya.

Disamping itu, diakuinya, Pemprov Jambi akan melaksanakan apel siaga darurat pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan pada tanggal 8 Agustus ini di Lapangan Kantor Gubernur.

“Rencananya akan diikuti kurang lebih 1500 personel yang melibatkan TNI, polisi, BPBD, kehutanan, perkebunan, dunia usaha dan masyarakat,” tukas Johansyah.

Sebelumnya, pihak Provinsi Jambi mendapatkan informasi dari Kementrian LHK bahwa kabut asap yang berasal dari Sumatra sudah sampai ke negara Malaysia. (Ri/Sj)

Comments
Loading...