Serambijambi.com, Kuala Tungkal – Sekretaris Daerah Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Ambok Tuo, MM menyampaikan beberapa prioritas pembangunan jalan provinsi. Hal tersebut dipaparkannya saat hadir mewakili Bupati pada acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Provinsi Jambi di Abadi Convention Center (ACC), Kamis (5/4/18).
Dalam pemaparannya di hadapan Gubernur Jambi Zumi Zola, didampingi Kepala Bappeda Firdaus Khatab Dan Kadis PUPR Andi Nuzul, Sekda Ambok Tuo menyampaikan beberapa prioritas pembangunan jalan provinsi yang sifatnya mendesak diantaranya pembangunan jalan provinsi diantaranya jalan rigid beton Simpang T Sungai Saren menuju Parit 10 Senyerang sepanjang 32 kilometer, telah ditangani oleh pemerintah provinsi di tahun 2017 sepanjang 16 kilometer dan masih bersisa 16 kilometer lagi. Kemudian jalan provinsi dari parit 10 senyerang, simpang tiga tebing tinggi langsung ke simpang kuala dasal dengan panjang lebih kurang 65 km belum tersentuh sama sekali.
Lebih lanjut disampaikan Ambok Tuo, yang tidak kalah butuh perhatian adalah jalan akses menuju Pelabuhan RoRo Kuala Tungkal, yakni dari simpang sungai saren ke arah simpang sialang sekitar lebih kurang 8 km dan dari simpang sialang menuju pelabuhan roro lebih kurang 13,5 km.
Pelabuhan RoRo yang sudah dibangun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui usulan pemerintah provinsi sekarang sudah berfungsi dan sudah mulai beroperasi dengan rute pelayaran Kuala Tungkal-Dabo Singkep-Batam. Dikatakan Ambok, Pemerintah Kabupaten sendiri telah membuka akses jalan tersebut.
“Jadi ini sudah sangat mendesak menurut kami pak. Karena jalan kami di kota sebagian rusak akibat lalu-lalangnya mobil-mobil yang melewati pelabuhan roro ke provinsi jambi”, tukasnya kepada gubernur jambi.
Masih terkait Pelabuhan RoRo, Sekda Tanjabbar juga menyampaikan janji Gubernur Zumi Zola untuk mengusulkan jalur kapal dengan rute langsung Kuala Tungkal-Batam serta bantuan kapal angkutan barang ke Kementerian Perhubungan RI. Janji tersebut memang disampaikan Gubernur Zola saat peresmian Kelurahan Tebing Tinggi sebagai Kampung Pancasila beberapa waktu yang lalu.
Selain jalan rigid beton Simpang T dan jalan menuju pelabuhan roro, pada musrenbang tersebut Ambok Tuo juga menyampaikan perihal jalan yang pernah dibangun pemerintah provinsi dari daerah mersam menuju merlung sepanjang 85 km, saat ini kondisinya ada sekitar 8 km sudah diaspal namun kondisinya sudah rusak. Mengingat jalan tersebut masih dilalui pengguna jalan, Ambok berharap perbaikan ataupun peningkatan jalan itu bisa di akomodir di Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jambi.
Selanjutnya dihadapan Gubernur dan Kementrian PUPR, disampaikan pula tentang kondisi jalan dari simpang tuan sampai ke batas kota. Jalan menuju kuala tungkal tersebut saat ini telah menjadi jalan nasional karena melewati 2 kabupaten, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur.
“Sekarang kondisi jalan itu pak masih banyak posisi jalan yang sempit dan sudah banyak yang rusak, nah ini kalau dibiarkan akan menimbulkan kemacetan terutama arus dari pelabuhan roro.
Terakhir Sekda Ambok Tuo menambahkan bahwa pemkab tanjabbar telah merencanakan pengembangan wisata di ujung pelabuhan roro tepatnya di wilayah pangkal babu. Kawasan wisata yang dimaksud adalah kawasan wisata mangrove yang secara simbolis sudah dimulai penanamannya saat perhelatan muhibah maritim kerja sama antara Pemkab Tanjab Barat, TNI Angkatan Laut dan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia beberapa waktu yang lalu.
“Jadi ketika jalan menuju pelabuhan Roro yang kami maksudkan tadi telah di bangun, otomatis kawasan parawisata ini hidup dengan sendirinya pak”, terangnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Zumi Zola dalam wawancaranya dengan media seusai acara mengatakan Pemerintah Provinsi Jambi tetap berkomitmen membangun infrastruktur yang menjadi prioritas bagi Kabupaten/Kota. Namun ditegaskannya bahwa pembangunan tersebut tidak mungkin bisa di akomodir sekaligus dalam satu tahun anggaran mengingat anggaran yang terbatas dan mesti di bagi-bagi kepada 11 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jambi serta dengan pertimbangan adanya beberapa titik jalan di daerah kondisinya sudah tidak bisa di aspal lagi melainkan berupa rigid beton yang pastinya membutuhkan dana berkali lipat.
“Tadi pemkab tanjab barat minta 20 km jalan menuju roro dan jalan-jalan provinsi lainnya. Jadi bantu kami, ajukan kepada kami, yang mana dulu prioritasnya. Saya sudah bicara sama pak bupati, kita bukan berbicara satu tahun ini, kita berbicaranya misalnya dua tahun. Kita fokus kesitu. Kita bangun dulu misalnya 13 km, tahun depan lanjut supaya berkesinambungan”, tutur zola. (ty*)