Curhat Pedagang Keliling di Kuala Tungkal: Gara-gara Corona, Omzet Turun Drastis, Cari Rp 50 Ribu Susahnya Minta Ampun
Curhat Pedagang Keliling di Kuala Tungkal: Gara-gara Corona, Omzet Turun Drastis, Cari Rp 50 Ribu Susahnya Minta Ampun
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Wabah virus corona (Covid-19) yang merebak saat ini turut berdampak pada sektor ekonomi masyarakat Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat. Sejumlah pedagang kecil mengaku omzetnya menurun drastis dibandingkan sebelum datangnya wabah virus corona.
Usup, salah satu pedagang kecil atau pedagang sosis keliling di Kota Kuala Tungkal saat disambangi serambijambi.id, Kamis (16/4/20) sore menuturkan, sejak adanya wabah virus corona ini, dirinya mengaku kalau omzet penjualannya menurun drastis.
Biasanya omzet perhari bisa mencapai Rp. 200 ribu hingga Rp. 300 ribu, namun sejak adanya wabah ini, omzet menurun drastis.
“Sejak adanya wabah ini, omzet menurun drastis, sekarang ini cari Rp. 50 ribu aja susahnya minta ampun,” ujar Usup.
Faktor lain yang diklaimnya membuat omzetnya menurun drastis itu yakni karena ditutupnya sejumlah tempat keramaian seperti WFC, Taman PKK dan Alun-alun Kuala Tungkal serta adanya imbauan pemerintah atau gerakan #DiRumahAja, demi mencegah meluasnya penyebaran virus corona.
Tentunya hal itu sangat mempengaruhi, karena semua kena imbas. Sejak munculnya virus corona dan ditutupnya tempat keramaian yang membuat pengunjung tidak ada lagi yang datang, hal itu menyebabkan sepinya pembeli dan mengakibatkan omzet penjualan menurun drastis,” keluhnya
Sekarang ini, harapan kami untuk bertahan hidup ditengah wabah virus corona sudah hampir pupus. Satu-satunya harapan kini digantungkan kepada pemerintah. Yang diharapkan bisa segera menyalurkan bantuannya kepada yang berdampak, termasuk kepada kami para pedagang kecil ini.
“Kami memohon kepada pemerintah dapat memperhatikan kami, lihatlah keadaan kami ini,” harapnya
Hal senada juga disampaikan oleh Udin, pedagang keliling lainnya yang juga mengeluhkan sepinya pembeli dibanding sebelum datangnya wabah virus corona.
“Sejak adanya wabah virus corona ini, omzet penjualan kami menurun drastis. Dulu omzet perhari bisa mencapai Rp. 300 ribuan. Sekarang ini omzet perhari hanya Rp. 30ribu hingga Rp. 50 ribu. Omzet sekarang ini sangat tidak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari di rumah.
Kami sangat berharap kepada pemerintah dapat memikirkan kami bukan hanya pencegahan virus corona saja. Soalnya akibat rakyat kelaparan juga bisa mengakibatkan kematian,” pungkas Udin, sambil meminta agar jeritan hatinya benar-benar ditulis di media (SJ)