Polda Jambi Berikan Pendampingan Konseling Psikologi kepada 10 Orang SAD yang Ikut Terjaring di Kelompok SMB

0

Polda Jambi Berikan Pendampingan Konseling Psikologi kepada 10 Orang SAD yang Ikut Terjaring di Kelompok SMB

SERAMBIJAMBI.ID, JAMBI – Kepolisian Daerah (Polda) Jambi memberikan pendampingan dan konseling psikologi kepada Sepuluh orang Kelompok Suku Anak Dalam (SAD) yang ikut terjaring dalam Kelompok Kriminal Bersenjata Serikat Mandiri Batanghari (KKB SMB).

Pendampingan ini diberikan bentuk kepedulian Kapolda Jambi, Irjen Pol Muchlis terhadap tahanan yang ada di Rumah Tahanan (Rutan) Mapolda Jambi. Dan, tidak hanya Anggota SMB saja, tetapi seluruh tahanan juga mendapat perlakuan yang sama.

Kabag Psikologi Ro SDM Polda Jambi, AKBP Fitria Jum’at (26/7/2019) mengatakan, selain mendapat pendampingan psikologi, para SAD ini juga mendapatkan perhatian dalam kesehatan.

“Pendampingan psikologi ini tidak hanya kepada tersangka saja, tetapi keluarga dari tersangka bahkan korban sekalipun kita berikan pendampingan psikologi,” ujarnya.

BACA JUGA :

Lanjutnya, tujuan pendampingan psikologi dan kesehatan ini untuk memberikan hak-hak yang patut mereka terima. ”Walapun mereka ini ditahan, namun yang ditahan itu perbuatannya. Kalau individunya tidak semuanya jelek, jadi perlu pendampingan psikologi,” kataya.

Dijelaskannya, pendammpingan psikologi ada beberapa tahapan yakni perkenalan, pendampingan secara kelompok dan pendampingan secara indovidu.

Nantinya, dari hasil konseling ini diharapkan kelompok ini bisa bercerita tidak hanya yang berkaitan dengan kasus, tetapi juga yang berkaitan dengan kehidupannya yang jauh dari keluarga.

“Walaupun mereka ini tersangka, tetapi kita tetap perlakukan sebagai manusia sebagaiman mestinya,” terangnya.

Sambungnya, dari hasil konseling secara umum, Suku Anak Dalam (SAD) ini masih memiliki tekanan. Dan, ketika didalami persoalan itu ternyata berkaitan dengan keluarga.

“Karena kondisi yang cukup jauh, hingga saat ini keluarga dari SAD ini belum ada yang besuk. Kelompok SAD ini memikirkan bagaiman dengan nasib istri dan anak-anak yang ditinggalkan,” ucapnya.

Disampaikan AKBP Fitria bahwasanya dari sebahagian SAD ini ada yang menyampaikan penyesalan karena seharusnya mereka tidak ikut-ikutan dalam aksi kriminalitas yang dilakukan oleh Muslim.

“Mereka berjanji dengan kejadian ini kedepannya akan berpikir lebih jauh lagi sebelum bertindak,” ujar AKBP Fitria (Syah)

Comments
Loading...