Cegah Terjadinya Karhutla, Kapolres Tanjab Timur Pimpin Rapat Bersama Jajaran

0

Cegah Terjadinya Karhutla, Kapolres Tanjab Timur Pimpin Rapat Bersama Jajaran

SERAMBIJAMBI.ID, TANJABTIMUR – Dalam rangka mencegah secara dini Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Kepolisian Resort Tanjab Timur menggelar rapat Internal bertempat di Aula Sanika Satyawada Polres Tanjab Timur yang dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Heri Supriawan, Selasa (24/1/23).

Rapat internal tersebut turut diikuti, Kabag Ops Polres Tanjab Timur Kompol Mukhlis Gea, S.H; Kasat Sabhara Polres Tanjab Timur AKP Gohan Ramses F Simanjuntak, S.E; KBO Sat Intelkam Polres Tanjab Timur Ipda Jhon Sihar Purba, S.H, dan Para Kapolsek Jajaran Polres Tanjab Timur.

Dalam penyampaiannya, Kapolres Tanjab Timur AKBP Heri Supriawan menyampaikan bahwa dalam menghadapi secara dini Kebakaran hutan dan lahan Kita harus membuat Perencanaan dengan baik sehingga hasilnya akan baik, selanjutnya dalam memitigasi Karhutla kita harus bisa membangun Kerja sama dengan Intansi Terkait sehingga konsep yang kita buat dapat terlaksana.

” Kita ketahui ada 3 daerah yang rawan Karhutla di Provinsi Jambi diantaranya adalah Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjab Barat dan Tanjab Timur, ” ujarnya.

BACA JUGA :

Selain itu saya menekankan agar BKTM terus melakukan Himbauan kepada masyarakat untuk tidak membuka Lahan dengan cara membakar.

” Daerah yang di rawan Karhutla agar didatakan sehingga kita bisa melakukan upaya pencegahan, ” sambung AKBP Heri Supriawan.

Ditambahkan Kapolres, dalam pencegahan Karhutla sendiri bahwa Polsek Dendang bersama-sama istansi terkait seperti Daops Manggala Agni, TNI, Damkar Kecamatan, MPA, dan KSP melaksanakan latihan penanggulangan Karhutla.

Kita belajar dari pengalaman dalam hal Kebakaran Hutan pada tahun 2019 seperti daerah di Desa Catur Rahayu, Desa Kota Kandis Dendang, Desa Jati Mulyo dimana kendala yang dihadapi dilapangan dimana sulitnya membawa peralatan ke lokasi dikarenakan akses jalan yang tidak ada serta pada saat musim kemarau tiba apabila terjadi kebalkaran sangat sulit  mencari sumber air dalam hal melakukan pemadaman karena minimnya sumber air yang ada dilapangan pada saat musim kemarau tiba.

” Ada 3 komponen dalam penanganan Karhutla diantaranya adalah, Sumber Air, Peralatan Damkar, serta Personel, ” sambung Kapolres.

Sedangkan di Kecamatan Mendahara Ulu ada 4 Desa yang rawan Karhutla yaitu Pematang Rahim, Sinar Wajo, Sungai Beras, Mencolok.

Tidak hanya itu saja, di wilayah Kecamatan Sadu sebagian besar rawan akan terjadinya Karhutla, berdasarkan data tahun 2019 yang telah lalu  terjadi Karhutla diantaranya di Desa Sungai Sayang, Desa Remau Baku Tuo, Desa Air Hitam Laut, Desa Sungai Cemara dan Desa Labuhan Pering.

” Dari kejadiaan Karhutla di Tahun 2019, perkara yang naik ke tingkat penyidikan hanya 1 perkara Karhutla di Desa Air Hitam Laut selanjutnya perkara tersebut dilimpahkan ke Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Tanjung Jabung Timur,” kata alumni Akpol angkatan 2004 tersebut.

 

Hasil dari rapat internal ini nantinya bisa diimplementasikan di lapangan sehingga kita bisa mencegah secara dini Kebakaran hutan dan lahan yang mana 3 tahapan dalam penanganan Karhutla diantaranya adalah Preemtif, Preventif dan Gakkum.

 

” Intinya adalah Bhabinkamtibmas terus melakukan himbauan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, dan tidak membakar sampah yang bisa menyebabkan Kebakaran,” pungkasnya. (Syah).

Comments
Loading...