“Sanggup,“ Kata Terakhir Seorang Pria di Tanjab Barat kepada Sang Istri Sebelum Ditemukan Meninggal di Kebun Sawit
“Sanggup,“ Kata Terakhir Seorang Pria di Tanjab Barat kepada Sang Istri Sebelum Ditemukan Meninggal di Kebun Sawit
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Di tengah heningnya perkebunan kelapa sawit PT CKT, Desa Dusun Mudo, perjuangan seorang kepala keluarga untuk menafkahi orang-orang yang dicintainya berakhir tragis. James P. Manalu (45), seorang pekerja yang gigih, ditemukan meninggal dunia pada Kamis (18/9/2025) pagi, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Di balik penemuan yang menggegerkan para pekerja kebun itu, tersimpan sebuah kisah pilu tentang pengorbanan.
Lamro br Silaban (33), sang istri, tak akan pernah melupakan percakapan terakhirnya dengan almarhum pagi itu.
“Pagi sebelum berangkat, dia mengeluh asam lambungnya kambuh,” kenang Lamro dengan suara bergetar.
“Saya sudah bilang, apa sanggup kerja? Tapi dia jawab, ‘Sanggup,’ dan tetap pergi untuk mencari berondolan sawit.”
Ucapan itu menjadi firasat terakhir. James, yang baru dua hari sebelumnya berobat, nekat menembus rasa sakitnya demi membawa pulang rezeki. Namun, takdir berkata lain. Sekitar pukul 09.00 WIB, seorang mandor kebun, Yomi Ardiansyah, menemukan tubuh James tergeletak tak bergerak di Blok M 3. Di sisinya, tergeletak bekal makanan yang belum sempat disentuh dan sebuah karung kosong yang siap diisi.
Pihak Kepolisian Sektor Merlung yang tiba di lokasi segera melakukan olah TKP. Jenazah James kemudian dievakuasi ke RS Suryah Khairudin untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil visum yang dipimpin oleh dr. Mutiara Rizki mengonfirmasi apa yang dikhawatirkan keluarga.
“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan Visum et Repertum oleh tim medis, tidak ada satu pun tanda kekerasan atau luka pada tubuh korban. Diperkirakan korban telah meninggal kurang dari enam jam sebelum ditemukan,” ungkap Kapolsek Merlung, AKP Agung Heru Wibowo
Kini, tidak ada lagi kecurigaan, yang tersisa hanyalah duka. Pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian James sebagai musibah. Atas permintaan mereka, jenazah telah disemayamkan dan akan diberangkatkan menuju tanah kelahirannya di Medan, Sumatera Utara, untuk peristirahatan terakhir. James pergi meninggalkan cerita tentang seorang pejuang keluarga yang tak pernah menyerah, bahkan hingga napas terakhirnya. (SJ)