Dampak Robohnya Tower SUTT di Muara Sabak, PLN Gerak Cepat Lakukan Upaya Ini
Dampak Robohnya Tower SUTT di Muara Sabak, PLN Gerak Cepat Lakukan Upaya Ini
SERAMBIJAMBI.ID, JAMBI – Jumat (04/10/19) sekitar pukul 14.15 WIB telah terjadi gangguan transmisi, robohnya satu unit tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PLN. Tower yang roboh tersebut berada pada jalur transmisi yang menyalurkan tegangan 150 kilovolt menuju Gardu Induk Muara Sabak sehingga berdampak dan menyebabkan pasokan listrik ke Kabupaten Tanjab Timur dan Tanjab Barat terganggu.
Berdasarkan laporan awal petugas PLN yang terjun ke lapangan, titik gangguan terjadi pada tower ke-6 dari Gardu Induk Payo Selincah menuju Gardu Induk Muara Sabak. Indikasi awal robohnya tower tersebut dikarenakan adanya tindak pencurian besi penyangga dan baut pada konstruksi tower.
Manager UP3 Jambi, Hanfi Adrhean Abidin dalam keterangannya mengatakan, bahwa saat ini tim lapangan dari UPT Jambi telah terjun ke lokasi. “Tim PLN sudah terjun ke lapangan dan saat ini sedang memastikan kondisi disana, serta peralatan atau material apa saja yang diperlukan”, ungkapnya.
Untuk meminimalkan dampak padamnya Gardu Induk Muara Sabak, PLN UP3 Jambi sedang mengupayakan manuver suplai kelistrikan di Tanjab Timur dan Tanjab Barat melalui jaringan distribusi tegangan 20 kilovolt dari PLTG Tanjung Jabung Power, PLTD Kuala Tungkal, Gardu Induk Aur duri serta Payo Selincah.
“Dari total beban sebesar 20 Megawatt, kita lakukan manuver di sisi tegangan menengah antara lain 9 Megawatt ke IPP PLTMG Tanjung Jabung Power, 2 Megawatt ke PLTD Tungkal, 4 Megawatt ke GI Payo Selincah serta 5 Megawatt ke GI Aurduri”, jelas Hanfi.
Sampai saat ini, daerah yang telah berhasil dinyalakan kembali sudah mencapai 100 persen dari 20 Megawatt dan sebagian kecil dapat dinyalakan secara bertahap. “Proses perbaikan dilakukan dengan memasang tower emergency atau ERS yang membutuhkan waktu antara 2 hingga 3 hari, dan untuk sementara pasokan listrik ke masyarakat di salurkan melalui jaringan tegangan menengah, meski di beberapa daerah akan terasa tegangannya drop atau spanning rendah”,
Terpisah, Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu, Bakri dalam keterangannya mengatakan bahwa kejadian ini merupakan gangguan yang tidak diinginkan bersama, namun tim PLN siap untuk melakukan gerak cepat, kita fokus ke pemulihan terlebih dahulu. Tim sudah bergerak sejak malam ini dan mudah-mudahan tower yang roboh kondisinya tidak terlalu parah, sehingga proses perbaikannya dapat dilakukan secara cepat”, ujar Bakri.
Ia menambahkan bahwa jalur transmisi tegangan tinggi berbeda dengan jaringan tegangan menengah atau tegangan rendah. Jalur transmisi seringkali melintasi daerah-daerah yang cukup jauh dari jalur transportasi. “Biasanya jalur transmisi ini melewati hutan, perkebunan, rawa-rawa dan persawahan, sehingga tingkat kesulitannya lebih tinggi”, jelas Bakri.
Untuk itu, kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat semua, agar tim PLN diberikan kelancaran dalam proses perbaikannya sehingga dapat diselesaikan segera, agar pasokan listrik di wilayah Kabupaten Tanjab Timur dan Tanjab Barat dapat normal kembali,” tutupnya. (Sj)