SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI melalui Direktorat Jendral Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kelapa Terpadu di Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, Senin (8/4/19) bertempat di Balai Pertemuan Kantor Bupati Tanjung Jabung Barat.
Kegiatan Bimtek pengembangan IKM Kelapa Terpadu ini dibuka langsung dengan ditandai pemukulan gong oleh Ibu Endang Suwartini selaku Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Kemenperin RI.
Turut hadir juga dalam kegiatan tersebut yakni, Bupati Tanjab Barat Dr. Ir. H. Safrial, MS, Wakil Bupati Tanjab Barat Drs. H. Amir Sakib, Rombongan Dirjen IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Sekretaris Koperindag Provinsi Jambi, Kadis Koperindag Tanjab Barat, Para Camat dan Para pelaku usaha IKM kelapa terpadu serta tamu dan undangan lainnya.
Bupati Tanjung Jabung Barat Dr. Ir. H. Safrial, MS dalam kesempatannya menyampaikan, dengan dilaksanakannya kegiatan Bimtek Pengembangan IKM ini, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Perindustrian RI yang telah memberikan program kegiatan dan bantuan mesin atau peralatan bagi pengrajin dan pelaku IKM. Kegiatan ini tentu sangat besar manfaatnya bagi para pengrajin dan pelaku IKM kelapa terpadu,” sebut Bupati
Lanjut Bupati mengatakan, saat ini Kabupaten Tanjab Barat memiliki luas lahan perkebunan lokal kurang lebih 54.737 Hektar dengan jumlah produksi kurang lebih 51.066 Ton dan untuk saat ini harga jual kelapa lokal sangat murah ditingkat petani tidak lebih dari 1.000 rupiah perbuah. Kebijakan Hilirisasi Industri dinilai dapat memperkuat daya saing sekaligus menumbuhkan populasi Industri. Selain itu, mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja yang signifikan bagi penduduk setempat. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan pada akhirnya dapat mendorong perekonomian daerah,” tutur Bupati
Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Ibu Endang Suwartini dalam sambutannya mengatakan, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia terus berupaya mendorong peningkatan kualitas produk industi kecil dan menengah agar semakin bisa bersaing secara global di tengah persaingan yang saat ini semakin lama semakin kompetitif. Untuk itu melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementrian Perindustrian telah melakukan berbagai program strategis yang kali ini ditujukan untuk IKM Kelapa di Tanjung Jabung Barat dengan mengadakan kegiatan bimbingan teknis produksi dan bantuan fasilitas mesin dan peralatan IKM Kelapa Terpadu agar bisa menunjang produksi IKM kelapa juga memanfaatkan teknologi modern agar lebih produktif dan ekspansif.
Kegiatan pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini guna meningkatkan nilai tambah komoditi kelapa melalui diversifikasi produk olahan kelapa maupun pengolahan produk sampingannya yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku agribisnis kelapa mulai dari sektor hulu sampai dengan hilir,” jelas Endang Suwartini, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut saat membuka kegiatan pegembangan IKM Kelapa Terpadu di Balai Pertemuan Kantor Bupati Tanjab Barat, Senin (8/4/19).
Lanjut Endang menjelaskan, kegiatan pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Kabupaten Tanjab Barat terdiri dari 3 (tiga) jenis kegiatan utama yaitu pengembangan produk pangan berbasis kelapa, pengembangan IKM arang tempurung kelapa, dan peningkatan kemampuan IKM permesinar Teknologi Tepat Guna (TTG) pendukung pengolahan kelapa.
Kegiatan fasilitasi pengembangan produk pangan berbasis kelapa dilaksanakan melalui bimbingan teknis pengembangan produk pangan berbasis kelapa kepada 25 orang industri kecil dan fasilitasi mesin/peralatan IKM pengolahan minyak kelapa yang terdiri dari mesin parut kelapa serta mesin peras santan kelapa.
“Pengembangan IKM arang tempurung kelapa melalui bimbingan teknis produksi dan kewirausahaan IKM arang tempurung kelapa kepada 25 orang industri kecil dan fasilitasi mesin/peralatan pengolahan arang tempurung yaitu alat pembakar tempurung kelapa. Sedangkan Peningkatan kemampuan IKM permesinan TTG pendukung pengolahan kelapa melalui fasilitasi mesin/peralatan bagi ikm permesinan teknologi tepat guna yang terdiri atas alat bending plat, alat bending pipa, alat potong plat, ragum dan genset.
Menurut Endang, Industri Pengolahan Kelapa di Indonesia saat ini cukup berkembang di beberapa wilayah seperti Riau, Sulawesi Utara, Gorontalo, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung. “Wilayah yang cukup potensial dalam mengembangkan industri pengolahan kelapa di Provinsi Jambi adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, karena terdapat lahan perkebunan kelapa yang sangat luas.” jelasnya.
Endang juga menjelaskan Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah penyuplai kelapa yang cukup tinggi. Data BPS tahun 2017, menunjukkan bahwa luas real perkebunan kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah yang terluas di Provinsi Jambi yaitu seluas 58.521 Ha atau 49,44 % dari total perkebunan kelapa di Provinsi Jambi (118.350 Ha). Lahan perkebunan kelapa yang luas, tentunya mempunyai potensi industri kelapa yang sangat besar, Saat ini, produk yang dihasilkan dari kelapa antara lain kopra, kayu kelapa, sabut kelapa, minyak kelapa dan arang aktif. Sebagian besar pengolahan dilakukan pada skala rumah tangga dan kelompok kecil di setiap kecamatan,” ungkapnya
Selanjutnya Kemenperin mencatat, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia diatas Filipina, India, Srilanka, Brazil. Menurut data 8PS, tahun 2017 kelapa menempati areal seluas 3,65 juta ha atau 14,58 persen dari 25,05 juta ha total areal perkebunan di Indonesia, dengan total produksi tanaman kelapa sebesar 2.87 juta ton. Berdasarkan data Asian and Pasific Coconut Community (2018) jumlah petani terlibat dalam agribisnis kelapa sebanyak 5,09 juta rumah tangga.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta Bimtek dan penyerahan secara simbolis bantuan peralatan dari Kementerian Perindustrian kepada Bupati Tanjab Barat yang selanjutnya diserahkan kepada pelaku usaha IKM kelapa terpadu. Kemudian dilanjutkan peninjauan Fasilitas mesin/peralatan pengembangan IKM terpadu oleh Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Endang Suwartini didampingi Bupati dan Wakil Bupati, Sekretaris Koperindag Provinsi Jambi dan Kadis Koperindag Tanjab Barat. (Sj)