Dampak Buruk Pecandu Ngelem, Diperlukan Peran Serta Masyarakat dan Orang Tua

0

Dampak Buruk Pecandu Ngelem, Diperlukan Peran Serta Masyarakat dan Orang Tua

SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Di Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat saat ini sedang maraknya kenakalan remaja yang kecanduan ngelem.

Lem adalah salah satu alat yang sering kita gunakan untuk berbagai macam keperluan baik keperluan rumah tangga maupun keperluan sehari-hari.

Dengan kandungan dan aroma yang memikat pada lem banyak digunakan dengan salah kaprah. Ada yang sengaja menghirupnya untuk mendapatkan kesenangan tersendiri.

BACA JUGA : Lakukan Patroli Rutin, Petugas Satpol PP Temukan Beberapa Lem Kaleng

BACA JUGA :

Pakar kesehatan menyebutkan jika pecandu ngelem bisa mengalami dampak buruk berupa rusaknya susunan saraf yang ada pada otak. Bahkan, organ otak sendiri bisa mengalami kerusakan parah yang jika dibiarkan begitu saja, maka bisa berakhir dengan kematian mendadak.

Padahal, pecandu lem tanpa sadar telah menghirup kandungan yang sangat beracun dan bisa langsung menyerang berbagai organ tubuh setelah terhirup. Selain otak dan juga sistem saraf, pakar kesehatan menyebutkan jika organ pernafasan dan organ kardiovaskular akan mengalami kerusakan parah.

Ngelem atau menghirup uap dari lem ternyata menjadi salah satu cara bagi sebagian orang untuk bisa mendapatkan sensasi mabuk layaknya saat menenggak minuman keras.

Yang menjadi masalah adalah, banyak orang yang berpikir jika ngelem tidak akan berimbas buruk bagi kesehatan layaknya menjadi pecandu alkohol. Padahal, pakar kesehatan juga menyebutkan bahwa ngelem sangatlah berbahaya.

Terdapat beberapa kasus yang menyebutkan jika kecanduan ngelem akan memicu kematian mendadak. Sebagai contoh, ada pecandu ngelem yang mengalami sesak nafas yang parah dan membuat suplai oksigen menuju otak terputus total, hingga gangguan pada fungsi jantung karena kandungan toksin dari lem akan meningkatkan denyut nadi secara drastis dan tidak teratur hingga pada akhirnya berhenti total dan memicu kematian mendadak,” seperti dikutip serambijambi.id , Minggu (14/10/18) dari doktersehat.com

Menanggapi maraknya penyalahgunaan lem di kalangan remaja, Yogi salah satu masyarakat Kuala Tungkal dan juga selaku Ketua DPD KNPI Tanjab Barat mengaku prihatin, menurutnya lem ini jauh lebih berbahaya dari narkoba, yang bisa mengancam masa depan generasi muda.

Oleh karena itu, dirinya mengajak peran serta masyarakat dan para orang tua untuk mengawasi setiap perkumpulan para remaja yang ada dilingkungan masing-masing serta kepada orang tua untuk meningkatkan kepedulian terhadap anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang dapat merusak mereka.

“Kalau tidak peran serta dari kita masyarakat, orangtua, tokoh masyarakat, dan RT kenakalan remaja tentu akan terus meningkat,” ujarnya, minggu malam (14/10/18) kepada serambijambi.id

Mungkin kenakalan remaja seperti pecandu ngelem, salah satunya permasalahan yang bersumber dari keluarga. Misalnya keluarga broken home bisa memicu anak untuk melakukan tindak kejahatan, menjadi pecandu ngelem bahkan menjadi pecandu narkoba.

Hal inilah yang perlu menjadi perhatian kita bersama, karena ngelem bisa saja awal dari tindak kejahatan dan narkoba kelas tinggi,” ujarnya (ty)

Comments
Loading...