Rapat Paripurna Keempat, Fraksi PAN DPRD Tanjab Barat Walk Out

0

SERAMBIJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Tanjab Barat walk out saat Penyampaian hasil kerja pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati tahun 2017 saat rapat paripurna keempat di gedung DPRD Tanjab Barat, Senin (30/4).

Fraksi PAN DPRD Tanjab Barat menolak LKPj Bupati, fraksi PAN merasa dilecehkan dan menuding ada dugaan permainan anggaran oleh tim Pemkab Tanjab Barat soal air bersih.

Disebutkan, dalam pembahasan di Banggar hanya terdapat satu paket pekerjaan berupa peningkatan akses jaringan air bersih air sebesar Rp 85 Miliar. Namun faktanya dilakukan pemecahan menjadi dua paket berupa peningkatan akses jaringan air bersih Rp 46,6 miliar, dan peningkatan kapasitas IPA dan Intake Tebing Tinggi Rp 36,6 Miliar, tanpa ada pemberitahuan ke Banggar DPRD Tanjabbar soal pemecahan,” ungkap Ketua Fraksi PAN DPRD Tanjab Barat, H Nazaruddin, (30/4/18).

Fraksi PAN merasa masukan tentang pansus LKPJ Bupati tidak diakomodir oleh Pansus LKPJ.

“Kami merasa dilecehkan, apa yang kami sampaikan masukan kami tidak diterima Pansus. Ya, kami ambil keputusan menolak LKPJ ini dan walk out dari paripurna,” ujar Ketua Fraksi PAN DPRD Tanjabbar, H Nazaruddin, Senin (30/4).

BACA JUGA :

Kata H Nazaruddin, Fraksi PAN merasa dibohongi, dalam pembahasan untuk APBD 2017 kegiatan air bersih sebesar Rp 32 miliar, PU menjamin semua pekerjaan selesai. Faktanya ditemukan di lapangan saat pansus LKPJ turun ke lapangan ditemukan kejanggalan. “Sebelumnya kan PU menjamin ke kita bahwa itu selesai, seperti pemasangan jaringan pipa PDAM ke 500 rumah, tapi di lapangan ternyata hanya terealisasi 300 rumah,“ beber H Nazaruddin.

Sementara itu, Bupati Tanjabbar, H. Safrial tidak merasa terganggu dengan aksi walk out yang dipertontokna Fraksi PAN.

“Silakan saja, itu hak mereka Fraksi PAN mau walk out,” kata Safrial.

Perihal belum mengalirnya air, Safrial mengatakan, dirinya segera meminta Dinas PU memanggil PLN agar bisa segera diselesaikan pemasangan jaringan listriknya. Pasalnya, masih belum maksimalnya kinerja PLN disebut menjadi biang keladi distribusi air ke masyarakat macet. (Tim)

Comments
Loading...