Kunjungi Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Bupati Romi Ingin Petani Lebih Banyak Alternatif

0

SERAMBIJAMBI.ID, MALANG – Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto mendatangi Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Balitbang Pertanian Kementerian Pertanian di Malang, Jawa Timur, Kamis (28/2/19).

Bupati Romi beserta rombongan disambut langsung oleh Kepala Balittas DR. Muhammad Kholid dengan jajarannya. Pertemuan dilaksanakan di Aula Jatropha.

Pertemuan sekitar dua setengah jam itu lebih banyak diisi dengan diskusi tanya jawab serta tinjauan lapangan. Diantaranya Romi minta penjelasan kemungkinan pengembangan pisang abaka, bunga matahari, serai wangi dan kelapa.

“Pisang abaka adalah jenis pisang yang dimanfaatkan seratnya untuk produksi uang kertas dollar, yen, peso, uero dan juga security papers. Abaka juga digunakan untuk bahan interior mobil, dekoratif manufaktur dan juga berbagai produk ringan seperti pampers dan kantung teh celup. Pisang ini tidak untuk dikonsumsi yang dimanfaatkan adalah batangnya. Tiap lapisan kulit batang dipress menjadi serat.
Tanaman yang mampu hidup hingga di atas 15 tahun itu potensi produksinya dua sampai empat ton serat kering perhektar.

Pisang abaka diperkirakan cocok ditanam di sejumlah wilayah Tanjabtim. Apalagi pisang abaka ini bisa ditanam sebagai tanaman sela. Misalnya di antara kelapa. “Jadi Petani jadi punya alternatif, bisa kopi bisa juga abaka ini sebagai tanaman sela,” kata Romi.

BACA JUGA :

Karena Tanjabtim bersama Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau sama – sama tertarik memproduksi abaka, Bupati Romi berharap Balittas bisa ikut andil memastikan rencana tersebut berjalan sukses.

“Terutama soal kepastian pasarnya. Jangan sampai nanti kita produksi tapi tidak ada yang beli. Karena itu kami butuh peran Balittas bukan hanya memastikan bagaimana proses pengembangannya tapi juga membantu menembus pasarnya dengan memanfaatkan hubungan baik Balittas dengan pelaku pasar selama ini,” kata Romi

Bambang Sugiyanto, seorang eksportir asal Surabaya yang selama ini menggeluti bisnis abaka dan kelapa dalam, yang juga hadir di pertemuan itu, memberikan kontribusi informasi yang sangat bermanfaat. Pengusaha yang sudah puluhan tahun menggeluti bisnis komoditi perkebunan itu aktif dalam diskusi tersebut.

Bambang juga yang menjelaskan bahwa pasar abaka tidak bisa mengandalkan satu customer. Pasalnya, serat hasil abaka biasanya mencakup tiga klasifikasi kualitas. “Harus ada garansi dari beberapa customer supaya nanti serat abaka yang dihasilkan bisa diserap optimal. Dalam hal ini saya siap membantu,” jelas Bambang.

Sebelumnya Bambang juga sudah cukup intens berkomunikasi dengan Pemkab Lingga terkait pengembangan abaka. Bambang bersama Bupati Lingga Alias Wello bahkan juga sudah beberapa kali ke Tanjabtim. “Saat ini kita sedang mempersiapkan pembangunan pabrik pengolahan abaka. Kalo tidak di Lingga ya di Tanjabtim. Kita lihat mana yang lebih prospektif,” urainya.

Namun terkait serai wangi, Bambang menjelaskan bahwa meski orientasi bisnisnya besar, karena juga berorientasi ekspor, perlu pertimbangan dalam hal pengembangannya. Sebagaimana diketahui, tanaman serai termasuk ganas konsumsi haranya. Biasanya lahan bekas serai wangi relatif sulit untuk dipulihkan. Sedangkan kelapa dalam, menurut Bambang justru sangat potensial untuk dikelola lebih baik. Dari sisi bisnisnya, masalah terbesar saat ini masih soal transportasi.

Bupati Romi menegaskan bahwa dia ingin para petani di Tanjabtim punya lebih banyak alternatif kegiatan tambahan selain kegiatan pokoknya selama ini. Tentu saja dapat dengan pemanfaatan lahan tidur maupun lahan produktif yang bisa disela dengan tanaman baru yang tidak saling mengganggu. Dengan begitu Romi berharap ada peningkatan pendapatan petani.
Sebelumnya, pada tahun 2018, Romi juga menjalin kerjasama dengan Puslitkoka di Jember Jawa Timur. Kerja sama itu kini membuahkan hasil kian semaraknya pengembangan kopi dan kakao di sejumlah wilayah Tanjabtim.

Romi sengaja datang ke Balittas bersama sejumlah kepala OPD, untuk memastikan segera ada kerjasama untuk pengembangan sejumlah varietas tanaman seperti abaka yang akan dikembangkan di Tanjabtim. Bahkan Romi juga mengajak Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agus Rizal. Tampak hadir sejumlah kepala dinas Tanjabtim. Kepala Bappeda Ali Fahruddin, Kepala Perkebunan dan Peternakan Rajito, kepala Pertanian Sunarno, dan Asisten Ekonomi Pembangunan Agus Sadikin (*ms/Jumi).

Comments
Loading...