Harapkan Kemandirian SAD, SKK Migas – PetroChina Bangun Community Centre Komunitas Adat Tertinggal
SERAMBIJAMBI.ID, BATANGHARI – Komitmen dari PetroChina untuk kepedulian sosial sebagai bagian dari tanggung jawab kepada komunitas adat terpencil. Sejak tahun 2019, kita (PetroChina) sudah membantu. Pertama kita sudah membantu di wilayah Sarolangun yakni Bukit Suban. Gurun Tuo, dan Pulau Lintang. Kita bekerja di wilayah Provinsi Jambi, meski ini tidak masuk di wilayah ring 1, tapi ini sebagai tanggung jawab kita kepada masyarakat di Provinsi Jambi,” papar Field Manager PetroChina International Jabung Ltd., John Halim sebelum prosesi peresmian Community Center Komunitas Adat Tertinggal (KAT) di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
“Masyarakat yang disini belum tersentuh CSR dari company manapun, jadi kita merasa ini adalah kontribusi yang dapat diberikan kepada masyarakat lokal, supaya mereka bisa hidup, bisa mandiri,” sambungnya.
Bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI, SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd. membangun Community Center Komunitas Adat Tertinggal (KAT) di Dusun Sungai Terap, Desa Jelutih, Kecamatan Bathin XXIV, Kabupaten Batanghari, dan pada Rabu tanggal 16 Maret 2022, Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini menghadiri peresmian secara langsung.
Hadir dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani, Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief, Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Kepala Departemen Humas SKK MIGAS Sumbagsel Andi Arie Pangeran, Dirjen Pemberdayaan Sosial Bapak Edi Suharto, Staf Khusus Menteri Faozan Amar, pihak WARSI, dan Direktur Komunitas Adat Terpencil Safei Nasution, beserta sejumlah Kepala OPD lingkup Provinsi Jambi.
Diketahui, aksi nyata kepedulian sosial ini adalah sinergi program pengembangan komunitas adat melalui CSR SKK Migas – PetroChina sebagai etalase percontohan nasional. Berbagai pelatihan diberikan untuk kehidupan berkelanjutan, termasuk mendapatkan mata pencaharian alternatif, diantaranya budidaya hewan ternak dan penanaman bibit tanaman yang bisa dilakukan sehingga SAD bisa mandiri.
Untuk keperluan pembangunan KAT, SKK Migas – PetroChina menyalurkaan dana CSR. Sementara, Kementerian Sosial RI menyediakan berbagai fasilitas pengembangan kualitas sumber daya manusia suku anak dalam (SAD), yakni bersumber dari APBN, KEMENSOS RI membangun fasilitas air bersih dan MCK komunal di dua titik, kemudian dibangun sarana pendukung lainnya seperti solar cell, sound system, perpustakaan, dan sebagainya, serta penyaluran bantuan melalui dana hibah dalam negeri untuk 132 KK berupa paket tambahan nutrisi anak, sembako keluarga, perlengkapan keluarga, bibit, dan TV 20 inch. Selain itu, Gramedia juga menyerahkan bantuan berupa buku edukatif sebanyak 200 eksemplar.
Menteri Risma berharap, melalui peresmian Community Center, ke depannya Suku Anak Dalam yang selama ini terisolasi bisa mendapatkan akses kehidupan yang lebih baik.
“Untuk mendukung layanan kesehatan. Kementerian Sosial akan memberikan kendaraan dinas kepada tenaga kesehatan agar mereka dapat memberikan pelayanan kepada Suku Anak Dalam yang sebelumnya dilakukan satu minggu sekali, dapat ditingkatkan satu minggu dua kali,” tuturnya.
“Dalam melaksanakan kegiatan operasi hulu migas, K3S (PetroChina) ini sebagaimana yang diamanahkan dalam kontrak kerja sama untuk turut serta memajukan masyarakat, bersinergi bersama Kementerian Sosial dan Pemerintah Kabupaten Batanghari, kami turut berkontribusi bagi Komunitas Adat Terpencil,” ujar Andi Arie P. selaku Kepala Departemen Humas SKK Migas SUMBAGSEL.
Sementara itu, Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief berterima kasih kepada SKK Migas, melalui PetroChina atas bantuan CSRnya kepada warga Kabupaten Batanghari, yakni Suku Anak Dalam.
“Kami harapkan PetroChina dan SKK Migas konsisten, bersama pemerintah daerah, pusat, dan provinsi untuk melakukan tindakan, melakukan aksi, bagaimana Suku Anak Dalam ini bisa hidup seperti kita,” ujarnya.
“Terima kasih sekali lagi, PetroChina membantu masyarakat yang ada di Kabupaten Batanghari. Semoga ke depan SKK Migas mengkolaborasikan semua stakeholder yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi terhadap sumber daya alam di Provinsi Jambi untuk memberikan imbal balik kepada masyarakat melalui CSR,” sambung Bupati Batanghari. (*)