Keberadaan Balai Budaya Petro Catur Manunggal CSR PetroChina Dinanti Masyarakat Desa Purwodadi
SERAMBIJAMBI.ID, TANJABBAR – Berkat koordinasi yang baik antara Pemerintahan Desa Purwodadi dengan PetroChina International Jabung Ltd., akhirnya Balai Budaya Petro Catur Manunggal yang dibangun melalui dana CSR (Corporate Sosial Responsibility) direalisasikan hingga diresmikan. Bangunan yang dinilai cukup megah dan berukuran 12,5×27 meter persegi ini, menghabiskan anggaran senilai Rp 1,2 Miliar.
Filosofi nama dari Balai Budaya Petro Catur Manunggal sendiri yakni balai yang dapat dipergunakan untuk berlatih, bermain, dan mengeluarkan inspirasi, dalam satu kesatuan adat istiadat dan seni budaya Indonesia.
Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. Anwar Sadat dalam prosesi serah terima mengatakan, bantuan tanggung jawab sosial sangat memberikan dampak positif bagi masyarakat Tanjung Jabung Barat. Selain itu, kontribusi diharap terus ditingkatkan sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang direalisasikan oleh PetroChina. Serah terima tanggung jawab sosial ini bentuk rasa kepedulian perusahaan terhadap Tanjung Jabung Barat. Dengan demikian dapat juga mendorong terwujudnya sumber daya manusia yang lebih baik,” imbuh bupati.
Realisasi ini, menurutnya, merupakan rasa memiliki Tanjung Jabung Barat dan rasa cinta dari Tanjung Jabung Barat. Tangung jawab sosial ini merupakan sebuah keniscayaan, bukan hanya bentuk tangung jawab saja tapi juga rasa memiliki yang kuat serta bersinergi bersama pemerintah.
“Dimana perusahaan korporasi kita merasa satu nasib dan satu penanggungan dan juga tanggung jawab atas memiliki,” terangnya.
Sementara itu, Jayus selaku Kepala Desa Purwodadi mengaku, balai tersebut sangat dibutuhkan oleh warga. Dirinya menyebut, momentum peresmian Balai Budaya Petro Catur Manunggal, merupakan hal yang dinanti oleh warga Desa Purwodadi.
“Jadwal penggunaan balai sudah dibuat, mulai penggunaan sampai perawatan. Alhamdulillah sudah kita kondisikan dan memang bener-bener untuk masyarakat banyak, bahkan bukan hanya satu desa, tapi ada empat desa yang pasti kegiatannya rutin disini,” tuturnya. (*)