SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Desa Sungai Gebar Barat, Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat terpilih mewakili Provinsi Jambi pada lomba Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) tingkat Nasional. Hal ini, dibuktikan dengan datangnya Tim Penilai Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresure Tingkat Nasional Tahun 2018 ke Desa Sungai Gebar Barat, Sabtu, (8/9/18).
Tampak hadir mendampingi Tim Penilai Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresure Tingkat Nasional, yakni Wakil Bupati Tanjab Barat Drs. H. Amir Sakib beserta Istri, Anggota Komisi IX DPR-RI H. Handayani, SKM, MPH, Kadis kesehatan Tanjab Barat Dr. Hj. Andi Pada, M.Kes, Camat Kuala Betara Herry Putra Syam beserta Istri, Kepala Puskesmas dan Para Kepala Desa Se-Kecamatan Kuala Betara serta para tamu dan undangan lainnya.
DR. Dr. Ina Rosalina, Sp.Ak selaku ketua Tim Penilai lomba dalam sambutannya menyampaikan, Lomba Penilaian Toga ini ada di 12 Pprovinsi yang harus kita nilai langsung turun kelapangan, apakah benar sesuai dengan laporan dan dokumentasi yang dikirim dari Desa ke Kemenkes.
“Kehadiran kami tidak seperti akreditasi puskesmas maupun Rumah Sakit, namun kami lebih menilai ke pemanfaatan Toga tersebut kepada masyarakat, yang mana agar setiap warga menanam dan mengkonsumsi tanaman obat yang digunakan secara turun-temurun untuk keluarga sendiri. Contoh Tanaman Herbal khas Jambi adalah tanaman sidukung anak, tanaman herbal khas Jambi untuk daya tahan tubuh yang baik untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.
Dengan pemanfaatan toga tersebut nantinya apakah di Sungai Gebar ini terdapat tanaman khas lokal Jambi lainnya, yang mampu mengobati jenis jenis penyakit yang secara tradisional tanpa menggunakan bahan kimia, serta tidak sedikit sedikit harus kepuskesmas atau rumah sakit,” pungkasnya
H. Handayani, SKM, MPH selaku Anggota Komisi IX DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Jambi mengatakan pemanfaatan Toga jika terus di kembangkan dan diberdayakan di tengah-tengah masyarakat akan mampu menghemat anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah.
“Menurut Handayani, biaya BPJS Kesehatan APBN Pusat itu sebesar lebih kurang 25 Trilyun Rupiah dan sebesar 70% nya di alokasikan untuk mengobati orang sakit terutama Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Jantung, Kanker, Gagal Ginjal dan lain-lain. Maka dari itu, pemanfaatan toga dan akupresure sangat efektif dan bernilai efisiensi yang sangat signifikan serta biaya-biaya penyuluhan yang sifatnya audio visual sudah tentu akan berkurang,” ungkapnya
Sementara itu, Wakil Bupati Tanjab Barat Drs. H. Amir Sakib dalam sambutannya mengatakan, dirinya berharap agar Desa Sungai Gebar Barat bisa meraih juara pada lomba Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) di tingkat Nasional.
“Jika nanti Desa Sungai Gebar Barat berhasil meraih prestasi dan juara di tingkat Nasional maka dengan perkembangan teknologi saat ini informasi tersebut sudah tentu akan menyebar bahkan ke seluruh Dunia.
Semoga dengan penilaian ini, Desa Sungai Gebar bisa berhasil meraih juara, minimal masuk 3 besar se-Indonesia dan semoga Desa Sungai Gebar Barat bisa menjadi desa percontohan dalam hal pemanfaatan toga sehingga daerah-daerah lain di pastikan akan berkunjung untuk belajar, melakukan pembandingan dan bahkan penelitian,” pungkasnya (ty*)