BPD HIPMI Jambi Tidak Mencerminkan Keprihatinan Ditengah Pandemi
SERAMBIJAMBI.ID, JAMBI – Pesta demokrasi BPD HIPMI Jambi telah memasuki tahapan. Dimana panitia telah mengeluarkan ketentuan-ketentuan bagi peserta Musda maupun kandidat bakal calon Ketua Umum BPD HIPMI Jambi.
Ada yang menggelitik dari keputusan tersebut, di mana di tengah kondisi Pandemi Covid-19, yang hampir di rasakan seluruh pelaku usaha, tidak terkecuali kader HIPMI, merasakan dampak buruk bagi jalannya usaha yang kini masih belum membaik.
Panitia dan BPD HIPMI Jambi dinilai tidak menunjukkan keprihatinannya dengan kondisi di atas, dimana panitia menetapkan biaya Musda nyaris menyentuh setengah miliar. Angka yang besar tersebut diduga akan menjadi ladang bisnis sekelompok oknum di BPD HIPMI Jambi.
Marwan Padli, SH.,MH Wakil Ketua Umum BPC HIPMI Bungo mengatakan. Angka tersebut terlalu besar untuk sekelas Musda HIPMI Jambi, tidak bisa disamakan dengan Musda HIPMI Jawa Barat maupun Jawa Timur dengan lebih dari tiga puluh BPC, di HIPMI Jambi hanya ada 11 BPC dan itupun satunya di karateker.
“Bersimpati dengan kondisi hari ini menunjukkan HIPMI benar-benar organisasi pengusaha yang kuat akan kultur ke Indonesiaan, bukan malah menunjukkan gaya hedonis,” terang Marwan.
Marwan pun menegaskan, apalagi seluruh biaya tersebut di bebankan dengan kandidat calon ketua umum. Dan calon Ketua Umum BPD HIPMI Jambi mesti menyetor uang 230 juta rupiah.
Menurutnya, di penghujung masa kepengurusan BPD HIPMI Jambi hari ini yang minim prestasi dan program, lebih baik uang sebesar itu di gunakan untuk membangkitkan kembali usaha kader-kader HIPMI se Jambi yang di saat Pandemi terimbas, bahkan beberapa usaha kader HIPMI ada yang gulung tikar.
“Kenapa harus bermewah-mewahan hanya sekedar untuk Musyawarah Daerah, saya rasa setengah dari itu sudah sangat besar dan lebih dari cukup, kalau mau prestasi dan catatan kenangan baik itu bukan dengan menunjukkan kemewahan, program nyata bagi kader HIPMI se Jambi, itu yang kita tunggu selama ini,” tegas Marwan.
Marwan menambahkan, Musda sebelumnya pendaftaran hanya di angka 100 juta rupiah, dan kali ini lebih dari dua kali lipat.
Marwan juga meminta BPP HIPMI untuk mengevaluasi keputusan SC OC dan BPD HIPMI Jambi, yang dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan dan keadaan hari ini. (*)