Kunjungi Tanjabbar, Kapolda Jambi Ajak Masyarakat Cegah Terjadinya Karhutla
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan karhutla dan harkamtibmas yang kondusif, Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo melakukan pertemuan tatap muka dan silaturahmi bersama Forkopimda, Instansi terkait, para toga, tomas, toda dan Pokdar Kamtibmas Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kamis (4/3/2021).
Bertempat di Polres Tanjung Jabung Barat, dalam pertemuan tersebut Kapolda Jambi didampingi Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat dan Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Guntur Saputro.
Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengatakan kedatangan dirinya bukanlah untuk mengecek dan menguji penanganan karhutla di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, akan tetapi untuk memberikan apresiasi yang telah menunjukkan dedikasi mengenai pencegahan karhutla.
“Setiap hari Kapolres lapor mengenai perkembangan karhutla di Tanjung Jabung Barat, Saya mengapresiasi upaya pencegahan yang dilakukan Kapolres dan Bupati,” ujarnya.
Kapolda menyampaikan saat ini di Provinsi Jambi sedang mengalami perubahan iklim cuaca dari La Nina ke El Nino. Ia sangat bersyukur beberapa hari belakangan masih turun curah hujan, akan tetapi karhutla tetap harus diantisipasi.
“Kita harus siap siaga dalam penanganan segala bencana, bukan hanya karhutla saja,” jelasnya.
Sesuai dengan intruksi Presiden RI mengenai Karhutla, Kapolda Jambi melihat Kapolres dan Bupati Tanjung Jabung Barat telah melaksanakannya seperti mengutamakan kegiatan operasional dilapangan, bijak dalam menanggulangi bencana, kemudian mengenai rehabilitasi dan rekontruksi, percakapan dalam menanggulangi bencana, dan terakhir melakukan edukasi dan interaksi bersama masyarakat.
“Saya melihat semua instruksi telah dilaksanakan dengan baik oleh Kapolres dan Bupati Tanjung Jabung Barat,” tandasnya.
Sementara itu dalam laporannya, Kapolres Merangin AKBP Guntur Saputro mengatakan luas daratan Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 5.503,5 km2 diantaranya merupakan kawasan cagar alam, hutan gambut, hutan produksi terbatas maupun hutan produksi tetap.
Daerah rawan karhutla terjadi di 28 desa dan yang paling rawan berada di 8 desa yang wilayahnya berada diatas gambut.
Ia menjelaskan berbagai upaya pencegahan karhutla telah dilakukan seperti patroli di daerah rawan karhutla, mendirikan pos karhutla, serta mengubah mainset masyarakat agar membuka lahan dengan cara tidak membakar akan tetapi menjadikan sisa tebangan batang dijadikan pupuk kompos.
“Semoga dengan upaya pencegahan ini dapat meminimalisir terjadinya karhutla di Tanjab Barat,” jelas Guntur.
Turut hadir dalam silaturahmi tersebut, Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan R, Dirintelkam Polda Jambi Kombes Pol Bondan Witjaksono, Dirreskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Sigit Dany Setiyono, Dansat Brimob Polda Jambi Kombes Pol Nadi Chaidir, Dirpolairud Polda Jambi Kombes Pol P.L. Gaol, Dir Samapta Polda Jambi Kombes Pol Yohanes Wongniti, dan Kabid Humas Polda Jambi. Kombes Pol Mulia Prianto. (Syah/***)