Masa Reses, Anggota DPRD Tanjab Barat Tinjau Proses Pembangunan Kantor Bupati
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Ramainya pemberitaan media massa terkait kisruh pembangunan kawasan perkantoran Bupati, para anggota DPRD Dapil Satu lakukan peninjauan ke lokasi pada hari Kamis (21/11/19). Rombongan Wakil rakyat itu menindak lanjuti berbagai permasalahan yang timbul dari dampak pembangunan kawasan perkantoran.
Wakil ketua Dewan H. M Syafril Simamora, SH politisi dari Partai Amanat Nasional kepada awak media mengatakan bahwa kedatangan rombongan kami dari Dapil satu dalam masa reses untuk melihat secara langsung proses maupun perkembangan pembangunan Fisik serta menindak lanjuti berbagai persoalan yang timbul di masyarakat dari dampak pembangunan kawasan perkantoran ini,” papar Wakil Ketua Dewan ini..
Dirinya mengakui bahwa lingkungan masyarakat sekitar sepanjang Parit Satu, Sungai Limau menuju Desa Sialang mengeluhkan tentang lahan perkebunan kelapa mereka yang sering banjir sejak pekerjaan bendungan di lokasi ini. Saya turun melihat langsung lokasi lokasi yang terdampak banjir dan menimbulkan kerusakan tanaman petani.
Keluhan mereka akan kami tindak lanjuti dengan mendatangi lokasi pada hari ini,” Ujar Syafril Simamora yang angkrab disapa dengan sebutan Ucok Mora ini.
Terlihat rombongan dewan di dampingi oleh pihak PU serta Konsultan pengawas. Ucok Mora mempertanyakan kepada Konsultan pengawas mengenai keberadaan sarana alat yang seharusnya sudah standby dilokasi seperti Alat Berat Mesin Kren, Greyder dan Bomag sebagaimana yang tertuang dalam kontrak.
“Seharusnya pekerjaan Mega proyek dengan alokasi anggaran berkisar Rp. 40 Milliar ini mesti dikerjakan oleh rekanan yang profesional dan punya sarana dan prasarana alat yang mendukung sebagaimana yang di ajukan dalam dokumen bukan asal asalan. Ketika pekerjaan dimulai keberadaan sarana alat tersebut harusnya sudah ada dilokasi karena itu sudah ada anggaran/nilai satuan.
Beberapa kali saya pantau ke sini baru hari ini tampak dilokasi. Kemudian sarana lift ataupun mesin Kren sampai saat ini belum ada, dan kami tekankan kepada konsultan agar bertindak tegas dilapangan jangan ada pembiaran,” tegas Ucok Mora.
Kekesalan Ucok Mora memuncak ketika tidak ditemukan sarana lift di lokasi pembangunan gedung berlantai lima ini. Bahkan, Konsultan Pengawas tidak dapat menunjukan dalam dokumen mengenai nilai satuan harga alat berat per jamnya. Bahkan Dia mengakui dokumen yang di tunjukkan belum lengkap.
“Dengan kedatangan rombongan dewan ini tentunya sangat membantu posisi konsultan dalam pengawasan, jadi kami berharap pihak konsultan harus tegas kepada rekanan jangan menutup nutupi”, jelas Ucok Mora.
Ketika hal ini menjadi permasalahan jelas konsultan orang yang pertama yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini,” ungkapnya.
Sementara, Anggota DPRD Tanjab Barat Jamal Darmawan Sie meminta kepada konsultan agar besok bisa melengkapi dokumen yang diminta dan menyerahkan kepada Dewan. Secepatnya kita akan panggil semua pihak (lintas instansi-red) hearing di gedung Dewan untuk membahas segala permasalahan ini,” ujar Jamal