dr. Elfry Syahril : Tahun 2019 Cuci Darah Bisa Dilakukan di RSUD KH. Daud Arif

SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Bagi pasien gagal ginjal di Tanjab Barat gak perlu khawatir lagi dan jauh jauh melakukan cuci darah (Hemodialisis). Tahun Depan Rumah Sakit Umum Daerah KH Daud Arif telah melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PT Tawadhu untuk pengadaan alat cuci darah.

Pihak RSU Daud Arif hanya menyiapkan tempat dan tenaga medis. Tenaga medis yang terdiri satu dokter dan dua perawat akan dilatih selama tiga bulan untuk mengoperasionalkan alat dan penanganan medis cuci darah.

Sebagaimana dikatakan Direktur RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal dr. H. Elfry Syahril, operasional Hemodialisa akan dilakukan pada awal tahun 2019. Saat ini, pihak PT Tawadhu tengah mempersiapkan dan uji teknis alat pencuci darah.

Metode KSO ini lebih efisien, kita hanya siapkan tempat, rencananya di Unit Transfusi Darah Rumah (UTDR).

“Kalau penandatanganan MoU sudah dilakukan,” kata Elfry kepada awak media, Rabu (26/9/18) pagi.

Pihaknya sebenarnya menginginkan operasional Hemodialisis cepat dilakukan, apalagi data pasien gagal ginjal di Kabupaten Tanjab Barat jumlahnya mencapai puluhan orang.

“Diadakannya kerja sama ini mengingat warga kita banyak yang cuci darah di RS Jambi, ini sesuai koordinasi dengan pihak RS di Jambi. Atas dasar inilah, secara kemanusiaan kita berupaya mengadakan kerja sama ini, agar penderita gagal ginjal gak perlu jauh – jauh ke Jambi untuk cuci darah,” jelas Elfry.

Melalui kerja sama ini, lanjut Elfry, pihaknya terbantu dalam penanganan pasien gagal ginjal.

Kendati demikian, sebagai imbalannya,  pihak perusahaan meminta pembagian hasil dari pengoperasional alat cuci darah. “Kerja sama bisnisnya bagi hasil, “timpalnya.

Untuk diketahui, puluhan penderita gagal ginjal di Kabupaten Tanjab Barat terpaksa cuci darah di salah satu rumah sakit di Kota Jambi. Dengan jarak tempuh yang jauh, mereka rela mengeluarkan biaya besar untuk bertahan hidup, dengan mencuci darahnya dua kali seminggu. (ty*)