Muklis Blusukan, Petani Kopi Liberika Bakal Dapat Bantuan Usaha Ekonomi Masyarakat Kemendes

0

Muklis Blusukan, Petani Kopi Liberika Bakal Dapat Bantuan Usaha Ekonomi Masyarakat Kemendes

SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Para petani dan penggiat Kopi Liberika Tungkal Komposit mendapatkan angin segar saat dikunjungi oleh Direktur Sarana dan Prasarana Kementerian Desa (Kemendes) RI, Drs. H. Muklis, M.Si.

H. Muklis sengaja menyempatkan diri menyambangi Desa Sungai Terap Kecamatan Betara untuk melihat secara langsung pengolahan kopi liberika di salah satu industri rumah tangga ‘Kopi Ajib Liberika’.

Ia melihat besarnya potensi kopi liberika yang dikelola kelompok Kopi Ajib. Hanya saja pengelolaan kopi yang sudah mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada rangkaian acara Hari Dharma Karyadhika tahun 2015 itu masih mengunakan peralatan tradisional.

“Kita ingin UMKM berupa pengolahan Kopi Liberika ini di support agar tetap berlangsung tumbuh menjadi sektor andalan bagi petani khususnya petani kopi,” ujar mantan Sekda Tanjab Barat ini, Sabtu (19/7/19).

BACA JUGA :

Melihat langsung kendala yang dihadapi, Muklis langsung ‘Take Action’ dengan mengontak salah satu rekan kerjanya sesama Direktur di Kemendes untuk mengupayakan bantuan karena menurutnya ada program di Kementerian Desa berupa bantuan usaha ekonomi masyarakat.

“Saya sudah bilang ke kelompok tani kopi di Sungai terap, segera ajukan proposal sesuai dengan prosedur untuk diverifikasi kelayakan untuk menerima bantuan, nanti akan segera dikucurkan bantuan usaha ekonomi masyarakat Kemendes,” ungkapnya.

BACA JUGA : Permintaan Pasar Nasional Terhadap ‘Kopi Liberika’ Tinggi

Ditambahkan Muklis, bantuan bisa dipergunakan untuk pembibitan, pembelian dan produksi, tujuannya untuk meningkatkan pendapatan petani kopi dengan bantuan ini.

“Bisa dipergunakan untuk beli peralatan pengolahan untuk meningkatkan produksi dengan alat yang lebih bagus, karena saat ini, seperti yang kita lihat, mereka masih mengunakan peralatan tradisional,” pungkasnya (Sj)

Comments
Loading...