Netizen di Tanjab Barat Digegerkan Terkait Dugaan Adanya Komunitas LGBT
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Masyarakat netizen di Kabupaten Tanjab Barat, Provinsi Jambi sedang digegerkan terkait dugaan adanya komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Pasalnya, belakangan ini media sosial Facebook grup Pencerahan Tanjung Jabung Barat digegerkan terkait dugaan adanya grup ataupun komunitas LGBT. Para netizen pun mengecam keras keberadaan komunitas tersebut karena khawatir akan berdampak buruk bagi masyarakat.
Pemilik akun facebook Zakaria Ansori selaku salah satu Admin di grup facebok Pencerahan Tanjung Jabung Barat memposting atau menulis disertai unggahan foto screenshot akun facebook (Putra Tungkal, red) yang diduga ikut dalam komunitas LGBT. Dirinya menulis ; Mohon maaf tidak bermaksud vulgar, tapi saya MUAL diajak pertemanan beberapa akun model gini. Ternyata grup LGBT ada sini. WASPADALAH!!
Postingan akun Admin tersebut hingga Kamis (18/10/18) malam, terpantau sudah 135 like, 132 komentar dan 5 share. “Menanggapi postingan Admin di grup Pencerahan Tanjung Jabung Barat tersebut, banyak para netizen mengecam keras adanya dugaan komunitas LGBT di Tanjab Barat.
Seperti nama akun Taufik Guntur menulis ; Iya pak saya jga prnh tu diajak pertemanan tapi profilnya biasa aj,eh sesudah brteman trnyata LGBT,cepat2aq blok mau muntah lihat posting2ngan nya
Nama akun Sugianto menulis ; Waduh, klu tungkal sdh ade yg mcm gini ape lg smpai berkembang biak, murka Allah.. Turun nian lah azab ny. Astaghfirullah…..
Nama akun Saadah Bunda Aisyah menulis ; Ya allah lindungilah kota kami ni…jgn yg gini berkembangbiak….
Nama akun Bunda Ully menulis ; Sbaiknya d antisipasi sbelum berkembang Angah Annas Al Banjari ajak FPI swiping (dengan mentag akun seseorang, red).
Nama akun Maria menulis ; Pemerintah harus tegas, nanti oknum yg berbuat azabnya setungkal kena, seperti dipalu, mauu?? Naudzubillah
Sementara, menanggapi hal itu, tim serambijambi.id mencoba menelusuri keberadaan dugaan adanya komunitas LGBT tersebut. Dari searching jejaring media sosial Facebook dan Google tim berhasil menemukan dugaan adanya indikasi LGBT. “Seperti grup Facebook bernama “Gay Tungkal City” dan grup tersebut sekarang berubah nama menjadi “Pelangi Tungkal City”, terpantau grup tersebut baru beranggotakan 9 anggota dan dibuat pada tanggal 13 Oktober 2018.
Dan dari hasil searching di Google, tim menemukan grup Gay Kuala Tungkal yang memiliki 497 anggota tersebut, namun sayangnya tim tidak dapat mengakses masuk kedalam grup tersebut, diduga pengaturan grup tersebut sudah diubah menjadi privasi atau tertutup oleh admin grup tersebut.
Terpisah, salah satu warga Kuala Tungkal yang enggan namanya disebut mengatakan, di Kuala Tungkal ini diduga memang ada komunitas LGBT tersebut, seperti salah satu tempat yakni di sekitar Pasar Kuatik, pada malam hari tempat itu biasanya dijadikan mereka kelompok gay ataupun waria untuk dijadikan tempat ngumpul atau tempat mangkal untuk menunggu pelanggan. Menurutnya selain komunitas gay, kemungkinan komunitas lesbian juga ada di Kuala Tungkal ini.
“Dirinya pun merasa jijik dan mengecam keras kaum LGBT yang dianggap penyakit, abnormal, dan merupakan perbuatan yang lebih hina dari binatang. “Binatang saja tidak pernah menyukai sesama jenis”.
Lanjutnya lagi, dia juga meminta dan berharap kepada semua pihak, baik pemimpin formal maupun informal serta semua komponen untuk ikut mengawasi perilaku yang dianggap abnormal tersebut dan juga memberikan pembinaan, serta diharapkan dapat menyadarkan mereka dari perangai kaum Nabi Luth,” ujarnya (ty*)