Diperlukan Peran Orang Tua Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
SERAMBIJAMBI.ID, TANJAB BARAT – Sebagai bentuk upaya dalam mencegah dan memerangi penyalahgunaan Narkoba, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui Dinas Sosial gelar Bimbingan Teknis Peningkatan Kewaspadaan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) Berbasis Pesantren, bertempat di Gedung Balai Pertemuan Kantor Bupati Tanjab Barat, Selasa (28/08/18) malam.
Kegiatan Bimtek dibuka secara resmi oleh Bupati Tanjung Jabung Barat Dr. Ir. H. Safrial MS dan sebagai narasumber yakni dari Kasubdit Identifikasi dan Rencana Intervensi Pada Direktorat Rehsos Korban Penyalahgunaan NAPZA – Kemensos RI, Sri Haryati, AKs, MM
Turut hadir pada acara pembukaan Bimtek yakni, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Ketua Pengadilan Negeri, Staf Ahli Bupati, Asisten Setda, Para Kepala OPD Tanjab Barat, para peserta, tamu dan undangan lainnya.
Kepala Dinas Sosial Tanjab Barat, Drs. Sarifuddin, MM selaku Ketua Panitia mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tanjab Barat bekerjasama dengan Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI. Sebagai narasumber merupakan para Praktisi yang berkompetensi dalam pencegahan dan kewaspadaan terhadap penyalahgunaan Napza, sedangkan peserta merupakan Tokoh agama, Tenaga Pendidik, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, santri, serta ASN dengan jumlah keseluruhan 80 orang. Rencananya kegiatan Bimtek ini akan dilaksanakan sampai 30 Agustus mendatang di Hotel Ariyadh Kuala Tungkal.
Bupati Tanjab Barat dalam sambutannya menyampaikan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki dampak negatif di balik sisi keuntungan letak yang strategis secara geografis, salah satunya adanya celah peredaran narkoba, baik melalui jalur tikus maupun pelabuhan. Bupati menambahkan, dampak narkoba menyasar ke berbagai aspek dan lini dengan tidak menutup kemungkinan narkoba dapat merusak generasi penerus bangsa.
Bupati menilai, untuk mencegah dampak narkoba khususnya di Kabupaten Tanjab Barat, diperlukan langkah strategis dan sinergitas antara BNN, Aparat Pemerintah, TNI, POLRI, dan instansi lainnya.
“Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki komitmen yang kuat terhadap upaya memerangi narkoba” tegas Bupati.
Bupati menambahkan, Pemkab Tanjab Barat terus mengupayakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Tanjab Barat yang bekerjasama dengan lintas sektoral melalui kegiatan publikasi dan sosialisasi penyalahgunaan narkoba kepada PNS, tokoh agama, tokoh masyarakat, instansi swasta, serta Pelajar dan Mahasiswa,” ungkapnya
Sementara itu, Kasubdit Identifikasi dan Rencana Intervensi pada Direktorat Rehsos Korban Penyalahgunaan NAPZA, Sri Haryati, AKs, MM dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sengaja di berikan kepada para ulama, santri pesantren, pelajar dan mahasiswa karena di suatu daerah terdapat pesantren yang telah masuk Narkoba didalamnya dengan modus agar kuat dzikirnya harus mengkonsumsi Narkoba. Layaknya kasus Gatot Brajamusti yang dulu maharnya menggunakan sabu dan ganja.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan nantinya agar peserta kegiatan menjadi pelopor anti Narkoba di wilayah Kabupaten Tanjab Barat,” ungkapnya
Sambungnya lagi, untuk di Provinsi Jambi sendiri terdapat 3 Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), jadi jika sudah terlanjur menjadi pengguna Narkoba, segeralah melaporkan dari pada ditangkap.
Kepada para orang tua diharapkan bisa mendeteksi dini terhadap anaknya masing masing dengan memperhatikan tingkah lakunya setiap hari. Orang tua harus memiliki pengetahuan secara jelas tentang narkoba, agar dapat memberikan pengetahuan dan pembekalan pada anak tentang ganasnya narkoba dan bagaimana cara menghindarinya.
“Orang tua jangan segan mengawasi dan mencari penyebab terjadinya perubahan tingkah dan perilaku pada anaknya, bila perlu cek secara berkala kondisi kamar, pakaian yang habis dipakai, tas sekolah dan atribut lainnya. Untukntuk hal ini peran orang tua melakukannya perlu strategi yang baik agar tidak menimbulkan konflik dengan anaknya serta orang tua sebaiknya dapat menjadi model dan contoh yang baik bagi anaknya serta sekaligus juga dapat berperan sebagai sahabatnya agar anaknya tidak segan mencurahkan segala isi hati, pendapat dan permasalahan yang dihadapinya,” ungkapnya (ty*)