SERAMBIJAMBI.COM, JAMBI – Akun Facebook atas nama “Jose Naldi Pakpahan (JNP)” yang menuliskan kata-kata penistaan dan sarat rasis, dikecam dan diburu. Sejumlah aktivis di media sosial mengaku geram atas celoteh akun yang diduga mahasiswa Universitas Jambi itu.
Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis A.S saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya meminta agar umat Islam tenang dan tidak terprovokasi. Pihaknya sedang mengusahakan mengecek akun tersebut bekerjasama dengan Mabes Polri.
“Kita tidak ingin Jambi yang sudah aman diganggu dengan cara-cara yang menebar isu SARA. Tetaplah berdoa suapaya bisa segera diketahui siapa yang coba merusak kerukunan antar umat yang sudah baik di Jambi ini,” kata Mukhlis, Selasa (27/3/18) malam, seperti dikutip dari laman Inilahjambi.com
Sementara, Rektor Unja Johni Najwan yang dikofirmasi melalui pesan di Whatapps, belum merespon pertanyaan.
Sebelumnya, sebuah akun menuliskan kata tidak pantas yang mengarah pada penistaan agama. Tidak begitu jelas apa konteks percakapan itu, namun dari potongan layar (screen shoot) percakapan antara “Jose Naldi Pakpahan” dengan orang lainnya di akun yang bersangkutan telah tersebar luas melalui macam-macam media sosial. Kata-kata yang terlihat di potongan layar ini memancing emosi dan kegeraman massa.
Dari potongan layar akun tersebut tertulis, bahwa yang bersangkutan berasal dari Kabupaten Sarolangun dan bersekolah di SMA Xaverius II Jambi.
Belum diketahui kebenaran dan keaslian akun tersebut. Saat ini situasi masih kondusif, meski sekelompok massa sudah mendatangi kediaman (rumah kos) mahasiswa itu di Kawasan Universitas Jambi, Kampus Telanai.
Yang bersangkutan kabur dari rumah, namun teman satu kosnya sudah diamankan oleh polisi untuk dimintai keterangan,” kata Agung, saksi mata dari lokasi kediaman JNP (TIM)